siapapun yang membutuhkan akan kami layani
Jakarta (ANTARA) - Letusan Gunung Semeru, yang secara administratif berada di dua daerah, yakni Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur, dan terjadi sejak Sabtu(4/12) 2021 hingga kini masih menyisakan duka mendalam.

Warga di sekitar gunung tertinggi di Pulau Jawa itu, dengan puncaknya Mahameru setinggi 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl), yang menjadi korban, baik luka maupun belum ditemukan, masih membutuhkan bantuan, baik kesehatan maupun logistiknya.

Baik pemerintah, organisasi kemanusiaan, perusahaan negara dan swasta, anak sekolah dan mahasiswa, bahkan partai politik, lembaga swadaya masyarakat (LSM) hingga kini terus melakukan kegiatan dan sumbangsihnya dalam ragam bentuknya.

Dari beragamnya para pihak yang bersama-sama membantu masyarakat korban letusan Semeru itu, salah satunya yang ikut bergabung adalah organisasi sosial kemanusiaan untuk korban perang, konflik dan bencana alam yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan kesehatan "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia.

"Bersama anak bangsa lainnya, kami masih terus bergerak untuk membantu korban erupsi Semeru," kata Ketua Presidium MER-C dr Sarbini Abdul Murad.

Selain mengirim tim kesehatan, yang terdiri atas sukarelawan dari unsur dokter spesialis, dokter umum, perawat, bidan, dan bagian logistik, pihaknya juga mengirimkan tim pemulihan trauma (trauma healing).

Baca juga: LP3UI Lampung kirimkan relawan bantu korban letusan Semeru
Baca juga: Inalum kirim bantuan logistik-relawan bantu pemulihan erupsi Semeru

Pada Jumat (10/12) 2021, MER-C kembali memberangkatkan tim sukarelawannya, yakni tim ketiga ke wilayah yang terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Lumajang, yakni 13 orang, yakni dokter umum, perawat, bidan, bagian logistik serta trauma healing.

Sebelumnya, sejak satu hari usai bencana, MER-C telah menurunkan dua tim sukarelawan.

Tim ke-1 adalah tim advance sebanyak 5 sukarelawan yang dipimpin oleh Ketua MER-C Cabang Jawa Timur dr M Hardian Basuki, SpOT (K), untuk melakukan assessment ke beberapa titik pengungsian dan fasilitas kesehatan.
Anggota tim sukarelawan kesehatan MER-C sedang mendata dan memeriksa warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. ANTARA/HO-Humas MER-C


Tim bedah

Tim ke-2 yang diterjunkan adalah tim medis yang terdiri atas dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi, dokter umum, perawat dan bagian logistik berjumlah tujuh orang yang merupakan gabungan dari sukarelawan MER-C Cabang Yogyakarta, Solo dan Jawa Timur.

Tim bedah plastik melayani pasien luka bakar di Rumah Sakit Dr Haryoto Lumajang.

Sementara tim medis lainnya melakukan pelayanan mobile clinic ke titik-titik pengungsian yang masih minim bantuan medis.

Korban luka bakar menjadi fokus tim bedah plastik karena jumlahnya cukup banyak.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)Abdul Muhari, Ph.D melalui keterangan yang disampaikan pada Sabtu (12/12) menyatakan sepekan upaya pencarian dan pertolongan korban dampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, tim gabungan telah menemukan total 45 korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia.

Jumlah tersebut bertambah dari yang sebelumnya yakni 43, setelah pada Jumat (10/12), tim kembali menemukan dua korban di wilayah Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

Baca juga: INKA kirim relawan kesehatan untuk korban letusan Gunung Semeru
Baca juga: Karanganyar kirim bantuan logistik dan relawan ke bencana Semeru

Merujuk Dansatgas Penanggulangan Dampak APG Gunung Semeru dari Posko Tanggap Darurat Kecamatan Pasirian, Kolonel (Inf) Irwan Subekti, Jumat (10/12), BNPB merinci jumlah orang hilang yang sampai saat ini dilaporkan ada 9 orang, 19 orang luka berat dan 19 lainnya luka ringan.

Adapun sebanyak 19 orang yang luka ringan ini juga memiliki luka atau penyakit lain di luar luka bakar akibat APG Gunung Semeru.

Sementara, jumlah orang yang mengungsi ada sebanyak 6.573 pengungsi yang tersebar di 124 titik pengungsian.

Sebanyak 124 titik pengungsian itu terbagi sebanyak 24 titik di lokasi pengungsian terpusat dan sisanya yakni 102 titik merupakan pengungsian mandiri maupun di lokasi kerabat para warga terdampak.
Tim dokter kesehatan MER-C sedang memberikan layanan kesehatan warga terdampak bencana erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. ANTARA/HO-Humas MER-C


Prioritas keselamatan

Saat meninjau RSUD Pasirian Lumajang, Ahad (5/12), Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan bahwa pemerintah berfokus menyelamatkan korban.

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, kata dia, setiap ada bencana seperti ini yang diprioritaskan adalah keselamatan korban,
terutama mereka yang cedera.

Korban cedera akibat erupsi Gunung Semeru di RSUD Pasirian banyak yang mengalami luka bakar parah.

Bahkan ada korban yang mengalami luka bakar sampai 80 persen sehingga perlu penanganan khusus dengan bantuan dokter spesialis, dokter sub spesialis dan dokter bedah plastik.

Selain itu, ada pula korban cedera yang tertimpa reruntuhan bangunan.

Ketua Tim ke-3 MER-C untuk erupsi Semeru dr Mustofa Siddik menyatakan bahwa kegiatan tim tidak langsung berkaitan dengan evakuasi, melainkan pendampingan kesehatan.

"Targetnya siapapun yang membutuhkan akan kami layani sesuai dengan kapasitas kami sebagai tim kesehatan," katanya.

Namun apabila dirasa tim menemukan satu kasus yang tidak dapat ditangani oleh tim, maka akan merujuk ke fasilitas kesehatan terdekat yang memadai.

Tim MER-C dengan menggunakan dua armada "double cabin" akan bertugas selama sepekan ke depan dan rolling dengan tim ke-2 yang sudah bertugas, dan selanjutnya tim sukarelawan akan terus dikirimkan secara rotasi sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Pada Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana (Rakornas PB) Tahun 2021 di Jakarta pada Rabu (10/3) 2021, MER-C mendapat penghargaan dari negara, melalui BNPB.

Anugerah penghargaan kepada MER-C diberikan atas intensitas, konsistensi, dan inovasi MER-C dalam penanggulangan bencana di Indonesia, khususnya di masa pandemi COVID-19 saat ini.

Khidmat membantu korban di Gunung Semeru adalah kesinambungan kerja-kerja senyap kemanusiaan dari Sabang hingga Merauke, yang tidak segegap-gempita jika misi kemanusiaan berlangsung di mancanegara.

Baca juga: Wapres fasilitasi pertemuan Merc-Walubi bantu Myanmar

Baca juga: MER-C serukan Indonesia-PBB hentikan penyembunyian syuhada Palestina

Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021