Nusa Dua (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan peninjauan ke Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), gedung konvensi baru di kawasan Nusa Dua sebelum mengakhiri kunjungan kerjanya di Bali, Rabu.

Gedung Konvensi itu, yang letaknya tidak jauh dari Bali International Convention Center (BICC) akan menjadi salah satu lokasi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN dan pertemuan puncak East Asia Summit (EAS).

Saat ini gedung konvensi tersebut masih dalam tahap pembangunan dan diharapkan selesai pada November mendatang sebelum konferensi yang dijadwalkan dihadiri oleh 18 kepala negara/pemerintahan, termasuk Presiden Amerika Serikat Barack Obama, itu digelar.

Presiden Yudhoyono dengan didampingi oleh Ibu Ani dan sejumlah menteri menerima penjelasan mengenai fasilitas gedung konvensi itu..

Gedung berlantai dua yang terletak di atas lahan seluas 25 ribu meter persegi itu dibangun dengan filosofi Bali "Tri Hita Karana" yaitu mencerminkan hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhannya, sesama manusia dan manusia dengan alam lingkungannya.

Bali Nusa Dua Convention Center secara total terdiri dari 23 ruangan, antara lain lima ruang konvensi, 14 ruang pertemuan dan satu ballroom. Selain itu tepat disamping gedung BNDCC terdapat sebuah ruang terbuka yang disebut sebagai plaza.

Pada pintu masuk gedung konvensi itu terdapat sebuah pahatan cuplikan kisah perang suci Baratayudha --adegan perang di mana Kresna menjadi kusir bagi pangeran Pandawa, Arjuna.

Cuplikan perang antara kebaikan dan kejahatan tersebut dipahat di atas batu berukuran 12 x 4 meter.

Selesai mendengarkan penjelasan mengenai fasilitas gedung tersebut, Presiden dengan didampingi oleh Ibu Ani yang mengenakan kebaya batik biru berkeliling gedung setengah jadi tersebut.

Selama peninjauan oleh Kepala Negara, aktivitas pembangunan dihentikan dan para pekerja diliburkan hingga pukul 13.00 wita.

Presiden didampingi oleh Menbudpar Jero Wacik, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Mensesneg Sudi Silalahi, dan Seskab Dipo Alam.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011