Jakarta (ANTARA) - "Kapan Pindah Rumah", "Eyang Ti" dan "Menunggu Bunda" siap hadir pada pertengahan Desember tahun ini.
Film dengan genre drama keluarga tersebut menyuguhkan berbagai kisah yang membuat haru. Ketiganya juga menampilkan sederet bintang ternama seperti Mahalini Raharja, Indro Warkop, Cut Mini, Clara Bernadeth, Donny Damara, Putri Ayudia dan lainnya.
Berikut ini adalah sinopsis singkat dari film "Kapan Pindah Rumah", "Eyang Ti" dan "Menunggu Bunda" yang akan tayang di KlikFilm mulai 17 Desember.
"Kapan Pindah Rumah"
Menceritakan tentang sosok ibu bernama Arum yang tinggal bersama anak dan cucunya. Arum sedih ketika Cakra, anak sulungnya pindah ke Bandung, dan Lulu yang memutuskan untuk membeli rumah.
Konflik Lulu dengan Arum terjadi. Sedangkan Kanaya, anak bungsu Arum berusaha menjodohkan Arum dengan tetangganya yang duda, bernama Gusti. Lalu, bagaimana kehidupan Arum selanjutnya? Naskah film ini, diambil dari pemenang Falcon Script Hunt yang digelar beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kamila Andini sebut film "Yuni" representasikan nilai pembebasan diri
Film ini menampilkan Cut Mini, Clara Bernadeth, Mahalini Raharja, Indro Warkop, dan Abun Sungkar.
"Saya senang, dengan ceritanya, yang simpel, ada drama dan komedinya. Ini kali pertama saya kerjasama dengan Herwin Novianto (sutradara) dan sangat menyenangkan bisa terlibat di film ini," ujar Cut Mini dikutip pada Minggu.
"Eyang Ti"
Dibintangi Beby Tsabina, Widyawati, dan Irgi Achmad Fahrezi, film ini mengisahkan saat masa lalu dan rahasia yang hidup berdampingan di mana batas tipisnya mampu menimbulkan kebencian. Nares berada di antara masa lalu keluarga dan rahasia tentang dirinya.
"Menunggu Bunda"
Seorang wanita memutuskan untuk menjadi ibu dari anak-anak lain. Kini dia terbaring tak sadarkan diri di rumah sakit, lalu anak-anaknya perlahan menemukan tentang diri mereka sendiri dan kebenaran tentang ibu mereka.
Film ini diperankan oleh Rey Mbayang, Donny Damara, Adinda Thomas, Putri Ayudia, dan Steffi Zamora.
Ayudia Putri sebagai salah satu pemain "Menunggu Bunda" mengatakan banyak pesan yang disampaikan dalam film ini, di antaranya adalah sebagai refleksi dan membuka sudut pandang tentang seorang ibu.
"Setiap orang pasti pernah memiliki bunda, dan pernah menjadi anak. Film ini harus ditonton, karena wujud bunda yang ada di film ini, merupakan wujud yang diingini setiap orang, jadi film 'Menunggu Bunda' bisa menjadi pengalaman yang reflektif, sekaligus antisipatif," ujar Putri.
Baca juga: Film "Yuni" dan gaung perenungan tentang apa itu "menjadi" perempuan
Baca juga: Festival Film Sundance 2022 umumkan daftar film yang akan diputar
Baca juga: Film "Everything Everywhere All at Once" akan rilis di Festival SXSW
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021