Padang (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri meminta pemerintah segera meninjau ulang perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA) karena produsen di dalam negeri terancam gulung tikar akibat membanjirnya produk negara lain.
"Kalau diteruskan, industri nasional kolaps, hanya menunggu waktu untuk masuk ke jurang. Sudah banyak dunia industri gulung tikar," kata Ketua Umum KADIN Suryo Bambang Sulisto di Padang, Selasa.
Menurut dia, pemerintah agar memberikan solusi kepada pengusaha, sehingga tidak terjadi lagi industri yang tutup di Indonesia.
"Para pengusaha di Indonesia juga berbenah diri dengan meningkatkan kualitas dan daya saing dengan produk luar negeri," katanya.
Di samping itu, kata dia, juga harus berupaya meningkatkan profesionalitas dan kemampuan bersaing dalam dunia usaha.
"Di mana tingkat persaingan dalam dunia usaha akan semakin ketat antarnegara," katanya.
Ia mengatakan beberapa hasil produksi dari luar negeri sudah mulai masuk ke Indonesia. Produk dari luar negeri sudah masuk ke Indonesia diantaranya berupa barang elekronik dan berbagai produk lain.
Produk dihasilkan dari luar negeri yang masuk ke Indonesia tersebut harganya jauh lebih murah daripada dalam negeri."Inilah membuat kecendrung masyarakat di tanah air untuk membeli produk dari luar negeri tersebut," kata Suryo Bambang Sulisto
Menurut dia, pemberlakuan perdagangan bebas sudah mulai mempengaruhi industri dan membuat produk daerah goyang. Bayangkan, tidak sedikit para pengusaha yang sudah gulung tikar serte terbelit hutang di bank.
"Akibat matinya industri dalam negeri, Indonesia akan menjadi pasar bagi negara-negara asing," katanya
Ia menambahkan, kalau Indonesia sudah jadi pangsa pasar bagi produk dari negara luar, tentu sangat berbahaya bagi kalangan dunia industri di dalam negeri.
"Tidak sepantasnya kita sendiri yang mematikan industri nasional dan mengancam usaha kecil menengah dalam negeri sendiri," katanya.(*)
(T.KR-ZON/M008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011