Polisi Saudi Arabia Sita Kaset Juru Kamera Metro TV
- Jumat, 6 Januari 2006 10:58 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Polisi (Askar) Saudi Arabia menyita kaset juru kamera Metro TV yang mengambil gambar reruntuhan gedung di Syib Amir, Makkah.
Informasi dari Media Center Haji Indonesia yang diterima ANTARA di Jakarta, Jumat, menyebutkan kaset juru kamera Metro TV, Munfadli, diambil askar saat mengabadikan musibah rubuhnya gedung di Syib Amir, Kamis siang kemarin.
Munfadli, yang ketika itu ditemani reporter Fahruri, berusaha mengambil gambar gedung berlantai tujuh di jalan Gaza, di depan pasar seng sekitar 150 meter sebelah utara Masjdil Haram dengan menerobos kerumunan orang.
Saat musibah terjadi, memang ratusan ribu jemaah keluar Masjidil Haram usai melaksanakan shalat dzuhur. Munfadli dengan susah payah mencari tempat yang agak bebas untuk bisa mendapatkan gambar bagus.
Namun karena asyik, Munfadli ternyata tidak mengira kalau dirinya diawasi oleh seorang askar, yang segera menarik tangannya dan merebut kameranya.
Fahruri yang berada di dekatnya pun tidak mau kalah dan berusaha menyelamatkan kameranya, sehingga terjadilah tarik menarik. Beruntung saat ini ada seorang Indonesia yang mencoba melerai dan memberi penjelasan kepada askar kalau keduanya merupakan seorang wartawan yang dikirim untuk meliput haji 2006.
Namun karena Fahruri dan Munfadli tidak bisa menunjukkan tanda pas (kartu pers dari kementrian Arab Saudi, maka keduanya tidak bisa berbuat banyak ketika askar tersebut mengambil kasetnya.
Selanjutnya, petugas itu meminta sambil mengancam sambil menyilangkan tangannya yang mengisyaratkan bila kembali menshooting mereka akan di tahan.
Saat ditemui di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekah, Munfadli sempat menjelaskan kalau pada saat itu juga ada juru kamera lain yang mengambil gambar.
Namun setelah diteliti kedua wartawan itu (dari APTN dan Al- Jazeera) sudah memiliki pas khusus dari Arab Saudi.
Fahruri dan Munfadli mengaku bernasib kurang bagus. Ketika ditelepon kantor pusat bahwa ada gedung rubuh, keduanya mengaku saat itu tengah dalam perjalanan pulang dari Madinah. (*) Copyright © ANTARA 2006