Semarang (ANTARA News) - Kompleks ruko Majapahit yang terletak di Jalan Majapahit Nomor 339 Semarang, Selasa, sekitar pukul 13.00 WIB.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lokasi kebakaran, api diketahui pertama kali di lantai 3 Ruko Ovoxindo Abadi yang menjual perlengkapan rumah tangga.
Sedikit-dikitnya lima unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang beserta puluhan petugas berusaha memadamkan api yang menjalar ke ruko lain dengan cepat.
Ruko di kompleks pertokoan Majapahit Semarang yang ikut terbakar adalah Hero Karaoke, Luxindo Raya, Koperasi Simpan Pinjam Primadana, PT Yakin Maju Sentosa, ruko Bosowa, ruko Bank CIMB Niaga, ruko Bank Mandiri Syariah, dan dua ruko kosong.
Rata-rata ruko tersebut terbakar pada bagian belakang atas atau lantai 3.
Petugas yang dibantu para karyawan terpaksa memecahkan kaca jendela di lantai 2 dan 3 beberapa ruko yang terbakar saat berusaha memadamkan api dengan cara menyemprotkan air dari mobil pemadam.
Petugas juga terlihat menggunakan mobil pemadam yang dilengkapi dengan tangga untuk menjangkau bagian ruko yang terbakar.
Suasana panik sempat terlihat saat para karyawan berusaha menyelamatkan benda-benda berharga dari dalam ruko yang terbakar.
Menurut keterangan salah seorang karyawan Ovoxindo Abadi, Meidi (24), api berasal dari genset yang berada di lantai 3 ruko tempat ia bekerja.
"Saat listrik di kompleks ini padam, secara otomatis genset menyala tapi tiba-tiba muncul api dari genset," katanya.
Menurut dia, beberapa karyawan sudah berusaha memadamkan api yang membakar genset tapi tidak berhasil hingga api menjalar ke sejumlah ruko lainnya.
Tiupan angin yang cukup kencang dan lokasi yang sulit dijangkau menyebabkan api sulit dipadamkan dan menjalar dengan cepat.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran di kompleks Ruko Majapahit yang berhasil dipadamkan satu jam kemudian oleh petugas.
Kebakaran ini juga menyebabkan kemacetan arus lalu lintas di Jalan Majapahit Semarang karena banyaknya pengguna jalan yang ingin melihat upaya pemadaman kebakaran. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011