Kalau hutannya gundul, akan sia-sia kita menanam uang sampai Rp4 triliun membangun PLTA ini karena dipastikan nanti produksinya tidak akan mampu maksimal,``
Jambi (ANTARA News) - Perseroan Terbatas (PT) Bukaka yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Kerinci menyatakan akan menyiagakan helikopter di Kerinci untuk patroli udara Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
"Kami nanti akan ditempatkan dan disiagakan unit helikopter di Kerinci untuk digunakan berpatroli membantu pemerintah menjaga keberadaan dan kelestarian TNKS, itu sudah menjadi komitmen kita,`` kata komisaris utama PT Bukaka Jusuf Kalla, di Kerinci.
Hal tersebut diungkapkannya saat meninjau proyek PLTA Kerinci di desa Air Mlancar kecamatan Batang Merangin baru-baru ini.
Lebih jauh JK mengatakan, kelestarian TNKS akan sangat menentukan dalam menstabilkan produksi listrik PLTA Kerinci. Sumber air PLTA yang diambil dari arus dua sungai yakni sungai batang Merangin dan sungai Imat tersebut.
``PLTA ini sangat tergantung pada keberadaan air dari kedua sungai, kalau sumber airnya berkurang tentu saja tidak akan sanggup memutar 4 turbin raksasa kita, dan akibatnya produksi listrik pun tidak akan maksimal, karena itu komitmen kita untuk turut menjaga secara aktif kelestarian TNKS,`` katanya.
Sungai yang menjadi sumber air tersebut menurut JK berhulu dari dalam hutan TNKS. Sungai Batang Merangin adalah sungai yang merupakan pelepasan dari air danau Kerinci yang air utamanya dipasok dari aliran Batang Merao yang berhulu di Gunung Kerinci.
``Jadi, sesungguhnya sumber air dari PLTA ini adalam segenap potensi alam di Kerinci baik itu sungai, danau, hutan, gunung, pebukitan, dan pertanian masyarakat. Kalau hutannya gundul, akan sia-sia kita menanam uang sampai Rp4 triliun membangun PLTA ini karena dipastikan nanti produksinya tidak akan mampu maksimal,`` terang JK.
PT Bukaka menyadari TNKS yang sangat luas, tidak akan bisa hanya dijaga dengan patrolit darat, karena itu perlu didukung dengan patroli udara yang jauh akan lebih efektif dan efisien. "Helikopter itu nantinya bisa saja ditempatkan di Bandara Depati Parbo atau di heliped perusahaan atau BB TNKS," kata JK.
(KR-BS/A038)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
ntar malah ada udang dalam rempeyek lg....