Sebetulnya air panas ini juga bisa digunakan oleh masyarakat sekitar untuk membangun wisata air panas
Jakarta (ANTARA) - Potensi geothermal atau tenaga panas bumi sebenarnya tidak hanya bermanfaat sebagai sumber energi terbarukan, tetapi juga dapat diberdayakan sebagai lokasi sektor pariwisata khususnya terkait dengan wisata air panas.
Anggota Komisi VII DPR RI Diah Nurwitasari dalam rilis di Jakarta, Sabtu, mengemukakan bahwa hasil dari panas bumi yang didapat sebenarnya tidak hanya uap panas, tetapi juga ada sumber air panas yang masih belum diberdayakan optimal.
"Sebetulnya air panas ini juga bisa digunakan oleh masyarakat sekitar untuk membangun wisata air panas," kata Diah.
Diah menilai perlu ada satu sinergi antara pemerintah dengan pihak swasta untuk bisa mengembangkan dan menggali potensi wisata panas bumi yang ada di Indonesia.
Selain itu, ujar dia, juga harus ada langkah-langkah keseriusan terkait dengan investasi dalam pengembangannya.
"Meskipun bekerja sama dengan swasta harus dengan keberpihakan yang sungguh-sungguh dari pemerintah untuk menjaga kepentingan utamanya karena sumber energi baru terbarukan untuk wisata air panas bisa menjadi sesuatu yang terjangkau dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas," paparnya.
Komisi VII DPR RI juga telah melakukan kunjungan ke Sulawesi Utara pada 8 Desember 2021, yang juga melibatkan unsur Kementerian ESDM dan PGE terkait area panas bumi yang terdapat di daerah Lahendong, Tomohon, Sulut.
Terkait geothermal, sebelumnya Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengajak PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mengembangkan pemanfaatan energi panas bumi untuk mendukung Indonesia mencapai target Net Zero Emission 2060.
Basuki mengatakan PGE harus terus mengembangkan pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi sehingga bisa menjadi energi masa depan.
Baca juga: Pertamina ingin optimalkan pemanfaatan panas bumi di Indonesia
Baca juga: PGE targetkan jadi perusahaan energi hijau kelas dunia pada 2030
Baca juga: DPR dukung PGE jadi induk BUMN panas bumi
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021