Kota Bogor (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim menyampaikan IPB University merupakan salah satu kampus dengan predikat atau rangking pertama yang mendapatkan dana langsung dari pemerintah atas keberhasilan menarik investasi pihak swasta.

"Ini namanya 'penombokan', kalau mereka, IPB juga berhasil menarik (investasi), kita juga memberikan yang sepadan," ujar Nadiem dalam jumpa pers di Gedung Auditorium Fakultas Ekonomi IPB University, Jumat.

Baca juga: Nadiem Makarim sebut KIP Kuliah Merdeka berlanjut 2022

Menurut Nadiem, IPB University yang telah mampu menggaet pihak swasta untuk penelitian dan inovasi perlu didorong pemerintah melalui bantuan dana langsung untuk memperlancar proyek-proyek riset yang sedang dilakukan dengan dana yang disesuaikan kebutuhannya.


Dana tersebut adalah bentuk apresiasi pemerintah terhadap capaian IPB University yang telah memiliki projek berbasis pembelajaran (project base learning) baik untuk bidang pertanian, peternakan dan lainnya dengan menggandeng perusahaan-perusahaan terkait.

Termasuk saat membicarakan program KIP Kuliah Merdeka bersama Rektor IPB University Arif Satria, kata Nadiem, kampus tersebut jauh-jauh hari telah melaksanakan hal serupa."Jadi, saya senang, semuanya sudah base learning," ujarnya.

Dalam kunjungannya ke IPB, Nadiem diajak Arif Satria berkeliling melihat berbagai aktivitas di dalam kampus tersebut. Nadiem memuji IPB sebagai kampus yang susah dimerdekakan karena sudah lebih dulu merdeka.

Baca juga: KIP Kuliah tingkatkan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi

Baca juga: Nadiem: Banyak program pada 2022 untuk tingkatkan kualitas para guru

Sementara itu, Rektor IPB Arif Satria dalam kesempatan yang sama mengapresiasi Kemendikbudristek yang melaksanakan program KIP Kuliah Merdeka sebagai langkah memutus rantai kemiskinan.

Menurutnya, kemiskinan hanya bisa diatasi dengan pendidikan tinggi yang semakin merata bagi masyarakat Indonesia. "Program ini bisa membuat mahasiswa percaya diri dan mempunyai mimpi dan punya cita-cita," ujarnya.

Pewarta: Linna Susanti
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2021