Lebak (ANTARA News) - Jumlah penderita malaria di Kabupaten Lebak, Banten, sepanjang 2010 mencapai 153 kasus dan tidak ditemukan laporan korban jiwa karena mereka cepat ditangani tenaga medis di wilayah tersebut.
"Dari 153 kasus itu di antaranya terbesar menimpa warga wilayah Puskesmas Bayah sebanyak 141 kasus dan Binuangeun 11 kasus," kata Wakil Suvervisor Pemberantasan Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Bahtiar, di Rangkasbitung, Senin.
Ia mengatakan, penyebaran penyakit malaria hingga kini masih diwaspadai karena Kabupaten Lebak merupakan daerah endemik malaria.
Penyebaran penyakit malaria menyerang warga yang tinggal di pesisir pantai selatan Kabupaten Lebak.
Mereka tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Bayah, Malingping, Cilograng, Cihara, Panggarangan, dan Wanasalam.
Biasanya, penyakit tersebut meningkat saat tibanya musim penghujan, karena potensi berkembangbiak nyamuk anopheles sebagai pembawa virus malaria.
"Kami selalu waspada jika musim hujan, bahkan terus dilakukan evaluasi karena khawatir terjadi kejadian luar biasa," katanya.
Dia menyebutkan, saat ini jumlah penderita malaria sejak Januari-Mei 2011 tercatat 25 kasus dan mereka cepat ditangani tenaga medis Puskesmas Bayah.
Penanganan penyakit malaria hanya diberikan pengobatan dalam bentuk paket sampai tuntas secara gratis.
Adapun, paket obat yang diberikan terdiri dari obat tablet artesunat (ACT) dan amodiaquine.
Selain itu bagi penderita yang menjalani perawatan atau rawat inap di Puskesmas diberikan tindakan infus dalam bentuk injeksi
Ia menyebutkan, untuk mengantisipasi penyebaran malaria telah dilakukan, diantaranya dengan gerakan penyemprotan larvaciding di laguna-laguna sekitar pesisir pantai.
Penyempropatan larvaciding untuk membunuh jentik nyamuk anopheles itu.
Selain itu, juga petugas melakukan penyemprotan pada dinding-dinding rumah hunian penduduk sekitarnya dan bagi ibu hamil dan memiliki bayi dibagikan kelambu.
"Dengan gerakan seperti itu diharapkan kasus penyakit malaria dapat ditangani secara tepat dan tepat," katanya
Bahtiar mengimbau warga dilarang melakukan pemburuan ikan kepala timah di sekitar laguna-laguna pesisir pantai.
Sebab jenis ikan tersebut memiliki peran penting sebagai predator pemangsa jentik nyamuk anopheles sebagai penyebab malaria.
Ia juga mengingatkan warga apabila mengalami gejala-gejala seperti demam, menggigil dan berkeringat, hendaknya dapat segera pergi berobat ke tempat pelayanan kesehatan terdekat seperti Pustu atau pun Puskesmas
Penyakit malaria tergolong berbahaya dan bisa menimbulkan kematian karena itu apabila warga mengalami tiga tanda utama seperti demam, menggigil dan berkeringat hendaknya dapat segera pergi berobat ke tempat pelayanan kesehatan terdekat. (MSR/Z002/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011