Kami menyadari segmen UMKM merupakan salah satu mesin pertumbuhan penting bagi ekonomi Indonesia

Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan mendorong inklusi keuangan dan pembiayaan kepada UMKM Sahabat Ansor.

Komitmen ini merupakan tindak lanjut dan implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara GP Ansor dengan BNI pada Juni 2021.

Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal dalam pernyataan di Jakarta, Jumat, menjelaskan UMKM berperan penting bagi perekonomian nasional karena sekitar 60 persen Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan 97 persen total tenaga kerja disumbang oleh sektor UMKM.

"Kami menyadari segmen UMKM merupakan salah satu mesin pertumbuhan penting bagi ekonomi Indonesia. Karena itu, diperlukan pengembangan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk dapat meningkatkan kapasitasnya," katanya.

Penguatan komitmen dengan GP Ansor meliputi kerja sama pembiayaan, penawaran bisnis keagenan BNI kepada UMKM binaan, dan pendampingan usaha.

Pada kolaborasi ini, BNI memberikan pelatihan pendampingan kepada UMKM GP Ansor di 34 provinsi Indonesia telah dimulai sejak awal Oktober 2021 dan berakhir di Manado, Sulawesi Utara pada Desember 2021.

Setidaknya terdapat empat hal utama yang menjadi fokus BNI dalam membantu UMKM, yaitu akses permodalan, akses layanan keuangan, akses teknologi dan informasi serta akses pemasaran.

Untuk akses permodalan, BNI meluncurkan Xpora sebagai one stop shopping solution hub agar UMKM binaan GP Ansor juga bisa meningkatkan kapabilitas, mendapatkan akses pengetahuan digital, hingga memperluas pasar ke mancanegara (Go Global).

"Kepada UMKM binaan GP Ansor ini, BNI juga telah menyiapkan Kredit Usaha Rakyat dengan skema khusus yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi UMKM binaan setelah memenuhi kriteria yang ditetapkan," ujar Iqbal.

Dari sisi akses ke layanan leuangan, UMKM binaan GP Ansor juga bisa mengoptimalkan perangkat layanan BNI yang sejalan dengan tren teknologi terkini, seperti EDC, BNI Direct, Mobile Banking, hingga QRIS.

Perusahaan juga memiliki program Agen46 sebagai program inklusi keuangan BNI tanpa kantor cabang bank (branchless banking) kepada masyarakat unbanked.

"Dari dukungan Teknologi dan Informasi, BNI juga cukup relatif unggul dengan peers, terbukti dengan adanya 260 API Services yang dimiliki oleh BNI. Dan digunakan lebih dari 3.000 partner yang dapat membantu UMKM untuk mereka meningkatkan kualitas manajemen dan operasional usahanya," ujarnya.

Sementara untuk kemudahan akses pasar dan pembeli, BNI telah berkolaborasi dengan ICSB, Smesco, Kemenkop, Kemendag, Padi UMKM, Shopee, bizmarket, hingga Gapmmi.

"Semoga melalui rangkaian pelatihan pendampingan antara BNI dengan GP Ansor ini, dapat memberikan banyak manfaat khususnya untuk UMKM binaan GP Ansor agar lebih produktif, memiliki daya saing yang tinggi, inovatif serta berbasis teknologi," kata Iqbal.

Baca juga: BNI dan IPB University kolaborasi dorong Campus Financial Ecosystem
Baca juga: Di DPR, Erick Thohir paparkan rencana IPO-right issue sejumlah BUMN
Baca juga: BNI Xpora dorong makanan Indonesia tembus pasar Malaysia

Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021