New York (ANTARA News) - Kebangkitan kembali harga komoditas mendorong pasar saham Amerika Serikat naik pada Senin waktu setempat, karena mereka mengabaikan gejolak baru di zona euro setelah S&P menurunkan peringkat utang negara Yunani.

Dow Jones Industrial Average ditutup naik 45,94 poin (0,36 persen) pada 12.684,68.

Indeks S&P 500 yang lebih luas naik 6,09 poin (0,45 persen) pada 1.346,29, sedangkan indeks komposit saham teknologi Nasdaq naik 15,69 poin (0,55 persen) menjadi 2.843,25.

Pasar mendapat dorongan dari kenaikan enam persen harga minyak mentah dan 1,5 persen kenaikan harga emas, setelah kedua komoditas tersebut jatuh pekan lalu bersama-sama dengan sejumlah komoditas populer lainnya karena spekulan.

Saham perusahaan minyak dan gas serta penambang sebagian besar lebih tinggi, dan "commodity funds" (dana komoditi), khususnya untuk perak dan emas, adalah beberapa dari saham yang sangat ramai diperdagangkan.

"Pedagang tampak relatif tenang oleh penurunan peringkat Standard & Poor`s untuk utang yang melilit Yunani -- belum lagi ancaman penurunan peringkat tambahan dari Moody`s," kata Elizabeth Harrow dari Schaeffer`s Investment Research.

"Perak berjangka `rebound` (berbalik naik) dari kemerosotan mingguan terburuk setidaknya sejak 1975 dan emas yang naik akibat spekulasi investor akan kembali ke pasar komoditas karena kekhawatiran atas pemulihan global mereda," kata Scott Marcouiller dari Wells Fargo Advisors.

Saham raksasa jasa makanan Sysco bertambah 10,7 persen setelah mengalahkan perkiraan analis untuk kuartal fiskal ketiga walaupun terjadi kenaikan tajam dalam harga makanan.

MGM Resorts sangat ramai diperdagangkan dan berakhir naik 1,7 persen setelah laporan kuartal pertamanya pada akhir pekan lalu mengalahkan perkiraan meskipun perusahaan game dan hotelnya masih merugi.

Komponen Dow, Intel, kehilangan 2,1 persen dalam perdagangan yang ramai.

Harga obligasi beragam. Hasil pada obligasi Treasury 10-tahun jatuh ke 3,14 persen dari 3.16 persen akhir Jumat, sedangkan pada obligasi 30-tahun bertahan stabil di 4,30 persen.

Hasil dan harga obligasi bergerak dalam arah yang berlawanan. (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011