"Dia juga berencana membangun rumah di sini, dan sudah membeli pagar."
Mojokerto (ANTARA News) - Jenazah Indriana Puspa Wardhani, pramugari korban jatuhnya pesawat Merpati MA60 di Kaimana, Papua (7/5), dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur, Senin.
Jenazah yang diangkut mobil ambulans itu setibanya dari Bandara Juanda langsung dimakamkan. Tante Indriana, Harina, mengatakan bahwa jenazah langsung dimakamkan tanpa harus disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka di Mojokerto.
"Jenazahnya langsung dimakamkan karena kondisinya sudah di dalam peti jenazah," katanya.
Puluhan pelayat juga terlihat di sekitar pemakaman dan juga belasan karangan bunga dari berbagai intansi juga ada di sekitar lokasi pemakaman.
Kesedihan nampak terlihat saat beberapa karangan bunga berdatangan, beberapa kerabat korban terlihat meneteskan air matanya saat melihat karangan bunga untuk anak pasangan Djoko Hendrito Utomo dan Ekowati Hardiani itu.
Ia menceritakan, tahun depan keponakannya itu rencananya bertunangan dengan salah seorang pegawai maskapai Merpati yang bertugas di Bali.
"Dia juga berencana membangun rumah di sini, dan sudah membeli pagar," katanya.
Menurut dia, Indriana menjadi pramugari di maskapai Merpati sejak 2008. Meski pihak keluarga bukan asli Mojokerto, namun keluarga dari ayah korban sudah lama tinggal di Perumnas Wates, Jalan Penanggungan Blok D I, Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
"Ayah korban, Joko Hardianto Zitono, asli Kediri, sedang ibunya, Ekowati Hardiyati, asli Wonosobo, Jawa Tengah," katanya.
Indriana, kata dia, pernah sekolah di Mojokerto saat Sekolah Dasar (SD) dan pindah ke Kediri saat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kemudian, ia masuk ke Akademi Pramugari di Yogyakarta setelah lulus SMAN 8 Kediri pada tahun 2008.
Indriana merupakan salah seorang korban jatuhnya pesawat Merpati di perairan Kaimana, Papua saat menjalankan tugasnya sebagai pramugari.
(L.PSO-074*E011)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011