peran masyarakat cukup besar dalam keterlibatan pengawasanSungailiat, Bangka (ANTARA) - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menetapkan tiga pasar tradisional di Kabupaten Bangka masuk kategori Pasar Pangan Aman berbasis Komunitas (PPBAK).
"Ketiga pasar tradisional masuk kategori PPBAK yakni Pasar Kenanga Kecamatan Sungailiat, Pasar Higienis Kecamatan Pemali dan Pasar Perumnas Belinyu," Kepala BPOM Pangkalpinang, Tedy Wirawan di Sungailiat, Jumat saat rapat monitoring dan evaluasi program keamanan pangan terpadu tahun 2021.
Selain ketiga pasar tradisional di Kabupaten Bangka yang masuk kategori PPBAK kata dia, terdapat 28 lembaga sekolah yang masuk dalam kategori Pangan Jajanan Anak Usia Sekolah (PJAS) serta tujuh desa pangan aman.
Dari hasil penilaian secara umum di lapangan dari ketiga sektor tersebut menunjukkan komitmen yang baik untuk melakukan perbaikan keamanan pangan.
Baca juga: Unhas dan BPOM hadirkan program pangan aman Goes to Campus
Baca juga: BPOM: Revitalisasi program keamanan pangan upaya melawan pandemi
Tedy Wirawan mengatakan kegiatan ini merupakan bagian kegiatan BPOM untuk pemberdayaan masyarakat, dan khusus di wilayah Kabupaten Bangka mulai awal tahun 2021 hingga sekarang semua tahapan sudah berhasil diselesaikan.
Dikatakan, pihaknya membentuk kader di setiap desa, sekolah dan pasar guna peningkatan pengawasan dalam penjaminan keamanan dan kesehatan pangan, sehingga masyarakat mampu dan sadar dalam memilih produk pangan.
"Peran masyarakat cukup besar dalam keterlibatan pengawasan dan laporan di lapangan mengingat petugas BPOM Pangkalpinang jumlahnya terbatas sementara cakupan kerja sangat luas," jelasnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Bangka, Rahmad Gunawan memberikan apresiasi besar atas kerja BPOM Pangkalpinang yang telah melakukan pengawasan dan pendampingan sehingga berhasil menetapkan wilayah pangan yang aman baik di lingkungan sekolah, pasar dan desa.
Apresiasi lainnya diberikan atas kerja keras BPOM Pangkalpinang yang terlibat dalam pengawasan dan pendampingan pangan melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat "Germas" untuk mewujudkan pangan yang sehat dan aman di Kabupaten Bangka.
Baca juga: Pastikan keamanan pangan saat pandemi, BPOM lakukan sejumlah upaya
Tedy Wirawan mengatakan kegiatan ini merupakan bagian kegiatan BPOM untuk pemberdayaan masyarakat, dan khusus di wilayah Kabupaten Bangka mulai awal tahun 2021 hingga sekarang semua tahapan sudah berhasil diselesaikan.
Dikatakan, pihaknya membentuk kader di setiap desa, sekolah dan pasar guna peningkatan pengawasan dalam penjaminan keamanan dan kesehatan pangan, sehingga masyarakat mampu dan sadar dalam memilih produk pangan.
"Peran masyarakat cukup besar dalam keterlibatan pengawasan dan laporan di lapangan mengingat petugas BPOM Pangkalpinang jumlahnya terbatas sementara cakupan kerja sangat luas," jelasnya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Bangka, Rahmad Gunawan memberikan apresiasi besar atas kerja BPOM Pangkalpinang yang telah melakukan pengawasan dan pendampingan sehingga berhasil menetapkan wilayah pangan yang aman baik di lingkungan sekolah, pasar dan desa.
Apresiasi lainnya diberikan atas kerja keras BPOM Pangkalpinang yang terlibat dalam pengawasan dan pendampingan pangan melalui program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat "Germas" untuk mewujudkan pangan yang sehat dan aman di Kabupaten Bangka.
Baca juga: Pastikan keamanan pangan saat pandemi, BPOM lakukan sejumlah upaya
Baca juga: Pemkot Kendari apresiasi BPOM edukasi ratusan siswa kenali pangan aman
Baca juga: Pemkot palembang aktifkan alat uji formalin di semua pasar tradisional
Pewarta: Kasmono
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021