Jakarta (ANTARA) - Pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok Jakarta Utara yang sudah memasuki tahap akhir, pemasangan garis lantai di area persimpangan ("concourse") plaza JIS, didesain untuk bisa dimanfaatkan sebagai tempat sholat berjamaah.
Manajer Proyek JIS, Arry Wibowo, di Jakarta, Jumat. mengatakan, pemasangan garis lantai tersebut dalam dua motif berbentuk garis shaf menghadap kiblat.
"Garis shaf tersebut sengaja didesain menghadap kiblat untuk memudahkan warga muslim menjalankan ibadah sholat di sela-sela kegiatan menonton pertandingan atau berolahraga di JIS.
Menurut Arry, pertandingan sepakbola di Indonesia umumnya dimainkan sore sampai malam. Tidak ada pertandingan pada siang hari. "Pengunjung yang ingin sholat bisa mengambil wudhu di area "concourse" dan membawa sajadah sendiri,” ujar Arry.
JIS merupakan salah satu ikon baru Jakarta yang sedang dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro bersama kerja sama operasional (KSO) pelaksana proyeknya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, melalui pembangunan JIS ingin menciptakan ruang ketiga sekaligus menunjang aktivitas serta interaksi masyarakat dari berbagai penjuru kota Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), domestik, hingga internasional.
Baca juga: "Soft launching" JIS ditunda, Jakpro dan KSO tetap gaspol
JIS dirancang untuk arena berbagai kegiatan, bukan hanya pertandingan sepakbola, tapi juga kegiatan berskala besar lainnya seperti eksibisi maupun konser musik.
Untuk menunjang kegiatan tersebut, JIS bakal dilengkapi dengan atap berteknologi buka-tutup ("retractable roof") agar aktivitas atau kegiatan berskala besar dapat berlangsung di JIS sepanjang hari serta bisa digunakan kapan saja meskipun dalam kondisi hujan dan panas terik.
Atap buka-tutup itu juga dibuat untuk mengakomodasi pertandingan sepakbola untuk dimainkan pada pagi hari atau siang hari, sebab selama ini, pertandingan sepakbola di Indonesia lazimnya dilangsungkan pada sore atau malam hari.
Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Jakpro, Nadia Diposanjoyo, mengatakan, Jakarta merupakan kota dengan mayoritas penduduknya muslim yang harus melaksanakan kewajiban sholat maghrib pada sekitar pukul 18.00 WIB, dan waktunya sangat pendek.
"Bisa dibayangkan, berada di JIS dengan kapasitas 82.000 penonton, kita mungkin menghadapi situasi mayoritas penonton ingin sholat maghrib secara jamak, karena pertandingan mulai jam 19.00 WIB," katanya.
Baca juga: Seluruh atap baja di JIS sudah tertutup, realisasi capai 87,85 persen
Baca juga: Jakpro matangkan JIS untuk persiapan final IYC 2021
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021