Palu (ANATARA News) - Jalur hubungan darat yang menghubungkan Kota Palu dan Kabupaten Donggala bagian wilayah pantai barat Sulawesi Tengah lumpuh total akibat bentrok antarwarga perbatasan dua wilayah tersebut Senin dini hari.
Pengguna jalan dari arah Palu menuju wilayah pantai barat Kabupaten Donggala, demikian sebaliknya dari pantai barat ke Palu tidak bisa tembus karena jalan di wilayah tersebut dipadati warga.
Selain warga, batu-batu berbagai ukuran juga berseliweran di jalan raya. Batu-batu tersebut digunakan warga saling serang. Selain itu warga juga membakar ban bekas dan sejumlah kursi milik warga. Karena situasi tidak memungkinkan pengguna jalan terpaksa mengurungkan niat mereka melanjutkan perjalan.
Sejumlah kendaraan terpaksa berbalik arah kembali ke Palu, namun sebagian menunggu hingga situasi aman.
"Terpaksa kami harus menunggu sampai aman baru bisa melanjutkan perjalanan. Kami tertahan sejak pukul 01.00 WITA," kata seorang sopir, mobil pick up tujuan Kecamatan Damsol.
Hingga pukul 04.00 WITA sejumlah kendaraan masih menunggu sekitar lima kilometer dari lokasi bentrok. Mereka memilih bertahan guna menghindari sasaran amuk massa dari dua wilayah yang bertetangga, Desa Wani Kabupaten Donggala dan Kelurahan Pantoloan, Kota Palu.
Situasi bentrok meredah sekitar pukul 03.00 WITA saat tiga truk polisi diturunkan di lokasi bentrokan. Polisi memblokade perbatasan dua wilayah tersebut guna menghindari meluasnya amuk massa.
Sejumlah warga dan polisi menderita luka akibat terkena tembakan dan lemparan batu. Para korban dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Meski situasi sudah dikendalikan aparat kepolisian, namun pengguna jalan masih enggan melanjutkan perjalanan karena di beberapa tempat masih ada konsentrasi warga di jalan raya.
Senin pagi ini situasi sudah kondusif namun aparat masih berjaga-jaga di lokasi kejadian. (A055/S016/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011