Bojonegoro (ANTARA News) - Banjir luapan Bengawan Solo di daerah hilir Kabupaten Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, Jawa Timur dalam sehari terakhir ini berangsur-angsur surut dan diperkirakan air masih akan terus turun.
Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Suyono, Senin mengatakan, surutnya air banjir Bengawan Solo di Bojonegoro dan sekitarnya terjadi sejak Minggu (8/5) sore, baik di Bojonegoro dan Karangnongko, Kecamatan Ngraho, sekitar 70 kilometer dari kota Bojonegoro.
Sementara ini, ketinggian air Bengawan Solo di Bojonegoro, mencapai 13,30 meter (siaga I) pukul 06.00 WIB dan sehari sebelumnya sempat mencapai 13,44 meter. Di Karangnongko, Kecamatan Ngraho, ketinggian air dibawah siaga banjir 25,64 meter pukul 06.00 WIB.
Penurunan air juga terjadi di wilayah Babat, Lamongan, yang semula 7,39 meter, turun menjadi 7,37 meter (siaga I) pukul 06.00 WIB. Di Pelangwot, Kecamatan laren, Lamongan, turun menjadi 5,06 meter (siaga I) dan di Karanggeneng, Lamongan, turun menjadi 3,81 meter, sedangkan di Kuro, Lamongan, juga turun menjadi 1,71 meter, semuanya pukul 06.00 WIB.
"Ketinggian air Senin mulai Bojonegoro sampai Lamongan cenderung turun," kata Suyono menjelaskan.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, kerugian akibat luapan Bengawan Solo yang melanda 45 desa yang tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Bojonegoro, Jatim, dalam sepekan terakhir mencapai Rp3,6 miliar.
Kerugian banjir terbesar, akibat rusaknya areal tanaman padi seluas 1.542 hektare baik yang baru ditanam maupun sudah siap panen. Kerusakan terparah melanda tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Kota, dengan luas mencapai 852 hektare. Sisanya, berada di sejumlah desa di Kecamatan Dander, Kapas, Balen, Baureno dan Kanor.
Selain itu, banjir luapan sungai terpanjang di Jawa, dengan ketinggian puncak di Bojonegoro, Kamis (4/5) mencapai 14,90 meter (siaga II), juga merendam tanaman palawija seluas 208 hektare. Banjir juga merendam pemukiman warga sebanyak 1.217 buah, jalan desa sepanjang 39.200 meter dan jalan kabupaten 1.600 meter.
Menurut Kepala Seksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Sutardjo, semua data kerugian banjir di wilayahnya tersebut dilaporkan kepada BNPB dan Gubernur Jatim, Soekarwo untuk penanganan lebih lanjut.
"Kami harapkan ada bantuan untuk meringankan korban banjir di Bojonegoro," katanya menambahkan. (SAS/S016/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011