KKP terus berupaya untuk memberikan dukungan dan kemudahan kepada pelaku usaha, baik dalam hal perizinan berusaha maupun dalam hal permodalan

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan berupaya optimal untuk memaksimalkan peran Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Mimika guna melesatkan kinerja industri perikanan di Papua.

"(SKPT Mimika) ini kita kawal from zero to hero," ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti, dalam siaran pers di Jakarta, Jumat.

Artati mengemukakan, SKPT Mimika baru-baru ini telah membuahkan hasil seperti peningkatan volume produksi 42,72 persen pada periode 2016-2020, serta telah melaksanakan ekspor perdana ke Jepang.

Terkait dengan ekspor perdana komoditas ke Jepang, ujar dia, hal tersebut dilakukan eksportir PT. Bartuh Langgeng Abadi yang melibatkan orang asli Papua (OAP) dengan jalan membeli hasil tangkapan nelayan lokal yang tergabung dalam Koperasi Kamora Abadi.

Bahkan, lanjutnya, eksportir tersebut mempekerjakan OAP dalam dalam mengoperasionalkan Unit Pengolahan Ikan.

"KKP terus berupaya untuk memberikan dukungan dan kemudahan kepada pelaku usaha, baik dalam hal perizinan berusaha maupun dalam hal permodalan," ucapnya.

Total komoditas yang diekspor sebanyak 11,5 ton menggunakan reefer container kapasitas 20 ton, diangkut dengan kapal kargo PT. SPIL dengan ekspedisi HSN Group (PT. Rahayu Perdana Trans & PT. Rukma Padaya Trans). Pengiriman dilakukan pada 8 Desember 2021 di dermaga Pelabuhan Paumako, Timika.

Artati mengutarakan harapannya agar ekspor ini menjadi awal yang baik bagi pelaku usaha dan pemerintah di Kabupaten Mimika untuk terus eksis dan tumbuh. Ke depan, dia memastikan KKP akan terus mendorong dan meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan dari Bumi Cenderawasih.

"Masih terbuka peluang pengembangan jenis komoditas untuk diekspor ke mancanegara. Pada prinsipnya, Ditjen PDSPKP siap mendorong para pelaku usaha dalam rangka peningkatan daya saingnya," paparnya.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat kunjungan kerjanya di Papua beberapa waktu lalu menyampaikan keyakinannya bahwa roda perekonomian Indonesia Timur dapat dipacu melalui kegiatan perikanan di SKPT yang ada di Papua, serta pemaksimalan kinerja SKPT di Papua dapat mendorong ekspor perikanan langsung dari wilayah Indonesia Timur.

KKP menyatakan kinerja ekspor komoditas sektor kelautan dan perikanan tetap berkinerja baik dan menunjukkan peningkatan, meski pada masa pandemi kinerja ekspor global cenderung tertahan.

"Kami patut bersyukur di sektor perikanan pada masa pandemi ini tetap berkinerja baik," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Artati Widiarti dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (8/12).

Menurut dia, posisi Indonesia mengalami perbaikan di mana posisi RI meningkat dari posisi 10 di pasar perikanan global pada tahun 2016, menuju ke posisi 8 pada tahun 2020.

Artati memaparkan jumlah ekspor produk perikanan Indonesia pada Januari-Oktober 2021 mencapai 4,56 miliar dolar AS atau meningkat 6,6 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Sedangkan per komoditas, antara lain untuk nilai ekspor udang meningkat 7,7 persen, rajungan/kepiting meningkat 62,2 persen, serta rumput laut meningkat sebesar 17,1 persen.

Baca juga: KKP ajak generasi muda Papua kembangkan UMKM budidaya perikanan

Baca juga: KKP salurkan bantuan Rp90,27 juta dukung konservasi Papua Barat

Baca juga: Biak Numfor ditargetkan jadi Lumbung Ikan Nasional baru

Baca juga: KKP: Sentra kelautan Mimika bisa jadi episentrum perikanan Papua

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021