Jakarta (ANTARA News) - ASEAN bertekad untuk menggunakan momentum peringatan 20 tahun hubungan ASEAN-China guna menyelesaikan pembahasan tentang deklarasi etik tentang Laut China Selatan (DOC) dan berupaya untuk mengimplementasikannya menjadi kode etik (COC) yang lebih bisa mengikat secara hukum.

Pernyataan Ketua ASEAN 2011 yang dikeluarkan di Jakarta, Minggu, sebagai hasil dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-18 ASEAN pada 7-8 Mei 2011 di Indonesia juga menyatakan tekad ASEAN untuk menggunakan peringatan 10 tahun adopsi DOC pada 2012 untuk merampungkan pembahasan DOC dan implementasi COC dengan China sebagai mitra di kawasan Laut China Selatan.

ASEAN juga mendukung konsultasi yang konstrukstif dan terus menerus dengan China untuk membahas berbagai masalah di kawasan Laut China Selatan termasuk rencana awal pertemuan tingkat menteri antara ASEAN dan China dalam pembahasan DOC.

Ketua ASEAN 2011 dalam pernyatannya menegaskan kembali prinsip ASEAN yang berdasarkan persatuan dan solidaritas dalam segala upaya pembahasan serta penyelesaian masalah dengan setiap partner dialognya.

ASEAN menekankan pentingnya implementasi efektif dari DOC dan mendorong agar DOC segera diterapkan dalam bentuk COC sebagai langkah maju hasil perundingan dengan China dalam masalah Laut China Selatan.

DOC diakui oleh ASEAN sebagai dokumen yang penting dalam langkah untuk mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan saling percaya antara negara-negara Asia Tenggara dan China.

Dalam konferensi pers menjelaskan hasil KTT ke-18 ASEAN, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua ASEAN berharap implementasi DOC menjadi COC dapat dipercepat.

"Kita ingin ada yang disebut code of conduct, yang harus dihadirkan. Sudah cukup lama, lebih dari 15 tahun untuk membentuk code of conduct yang belum rampung. Kita ingin mempercepat akselerasi declaration of conduct menjadi code of conduct dengan demikian bisa mengatur semuanya untuk tidak terjadi apa pun di Laut China Selatan," tuturnya.

Presiden Yudhoyono menyatakan hampir semua pemimpin negara ASEAN sepakat bahwa sudah saatnya ASEAN menghasilkan sesuatu yang mengikat semua negara-negara yang saling mengklaim wilayah di kawasan Laut China Selatan.

Presiden juga menegaskan kembali semangat dan prinsip ASEAN untuk tidak menjadikan aksi saling mengklaim itu sebagai ajang rivalitas dan saling menghantam antar beberapa kekuatan, namun harus dicarikan solusi damai yang mengikat bagi semua.(*)

(T.D013*F008*G003)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011