beberapa titik dapur umum kekurangan beberapa bahan bumbu masakanKediri (ANTARA) - Dinas Sosial Kota Kediri, Jawa Timur, mengakomodasi bantuan dari warga untuk korban terdampak bencana awan panas guguran (APG) Gunung Semeru (3.676 mdpl/ meter di atas permukaan laut).
Kepala Dinas Sosial Kota Kediri Triyono Kutut Purwanto mengungkapkan pihaknya membuka posko untuk mengumpulkan bantuan dari warga sehari setelah bencana tersebut terjadi. Bantuan berasal dari berbagai daerah baik organisasi, perusahaan hingga perorangan.
"Bantuannya ada banyak, di antaranya bantal, guling, tikar, pampers, makanan ringan, mi instan, kebutuhan pakaian dalam, masker, peralatan mandi hingga makanan beku," katanya di Kediri Kamis.
Pihaknya berencana mengirimkan bantuan itu pada Sabtu (11/12) sambil menunggu jika ada pihak lain yang ingin berdonasi lewat Dinsos Kota Kediri. Saat ini, sudah ada angkutan yang disiapkan untuk mengangkut bantuan berupa satu unit truk.
Baca juga: Bandara Juanda kirim bantuan terdampak Gunung Semeru
Baca juga: Bupati tegaskan area terdampak letusan Semeru bukan tempat wisata
Pemkot Kediri sebelumnya juga telah mengirimkan dua truk dan dua pikap yang mengangkut bantuan untuk kebutuhan pengungsi dari OPD dan Korpri Kota Kediri, pada Selasa (7/12). Pemberangkatan dilakukan oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Balai Kota Kediri.
Triyono Kutut mengatakan dirinya juga mengawal langsung proses pengiriman bantuan itu hingga ke lokasi bencana di Lumajang. Bahkan, dirinya juga tinggal beberapa hari di lokasi bencana, membantu di dapur umum serta dialog dengan warga terdampak bencana.
Di dapur umum, Triyono Kutut mengatakan tim mulai masak jam 02.00 WIB kemudian menyalurkan makanan mulai jam 07.00 WIB. Setiap pagi membungkus sekitar 1.500 makanan. Sedangkan untuk sore hari sekitar 2.000 bungkus.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh mengatakan tim dari BPBD Kota Kediri serta relawan tetap bertahan di Lumajang untuk membantu pencarian para korban.
Di lokasi bencana, tim dibagi menjadi dua yakni Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Kediri dan relawan lainnya fokus membantu masyarakat untuk evakuasi dan pendataan terhadap pengungsi di beberapa titik tepatnya Kecamatan Candipuro. Sedangkan untuk BPBD Kota Kediri membantu Basarnas.
Pemkot Kediri sebelumnya juga telah mengirimkan dua truk dan dua pikap yang mengangkut bantuan untuk kebutuhan pengungsi dari OPD dan Korpri Kota Kediri, pada Selasa (7/12). Pemberangkatan dilakukan oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Balai Kota Kediri.
Triyono Kutut mengatakan dirinya juga mengawal langsung proses pengiriman bantuan itu hingga ke lokasi bencana di Lumajang. Bahkan, dirinya juga tinggal beberapa hari di lokasi bencana, membantu di dapur umum serta dialog dengan warga terdampak bencana.
Di dapur umum, Triyono Kutut mengatakan tim mulai masak jam 02.00 WIB kemudian menyalurkan makanan mulai jam 07.00 WIB. Setiap pagi membungkus sekitar 1.500 makanan. Sedangkan untuk sore hari sekitar 2.000 bungkus.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh mengatakan tim dari BPBD Kota Kediri serta relawan tetap bertahan di Lumajang untuk membantu pencarian para korban.
Di lokasi bencana, tim dibagi menjadi dua yakni Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kota Kediri dan relawan lainnya fokus membantu masyarakat untuk evakuasi dan pendataan terhadap pengungsi di beberapa titik tepatnya Kecamatan Candipuro. Sedangkan untuk BPBD Kota Kediri membantu Basarnas.
Baca juga: Kemensos pastikan kebutuhan permakanan pengungsi Semeru terpenuhi
Baca juga: Masyarakat Sumbar siapkan 7 ton rendang bantu korban Semeru
Hingga kini, menurut dia, masih ada delapan orang relawan yang di lokasi bencana. BPBD Kota Kediri masih mengevaluasi dan menunggu hingga Minggu (12/12) untuk penugasan selanjutnya.
"Dari internal BPBD kami melihat perkembangan situasi di sana, tapi rencana sampai Minggu baru saya tarik dulu, supaya fresh. Nanti setelah fresh, kami lihat kondisinya. Jika masih dibutuhkan tenaga, kami dorong lagi ke Semeru," kata Indun.
Terkait dengan bantuan yang dibutuhkan, ia mengatakan untuk beras, mi instan dan beragam makanan berlimpah. Namun, yang masih dibutuhkan adalah bumbu dapur.
"Hasil pengamatan untuk bantuan itu baik bahan makanan pokok, seperti beras, mi instan, makanan ringan, kue itu sangat melimpah, saya amati beberapa titik dapur umum kekurangan beberapa bahan bumbu masakan. Itu hasil investigasi teman teman di dapur umum," kata dia.
Baca juga: Pimpinan DPRD Surabaya semangati relawan peduli bencana di Lumajang
Hingga kini, menurut dia, masih ada delapan orang relawan yang di lokasi bencana. BPBD Kota Kediri masih mengevaluasi dan menunggu hingga Minggu (12/12) untuk penugasan selanjutnya.
"Dari internal BPBD kami melihat perkembangan situasi di sana, tapi rencana sampai Minggu baru saya tarik dulu, supaya fresh. Nanti setelah fresh, kami lihat kondisinya. Jika masih dibutuhkan tenaga, kami dorong lagi ke Semeru," kata Indun.
Terkait dengan bantuan yang dibutuhkan, ia mengatakan untuk beras, mi instan dan beragam makanan berlimpah. Namun, yang masih dibutuhkan adalah bumbu dapur.
"Hasil pengamatan untuk bantuan itu baik bahan makanan pokok, seperti beras, mi instan, makanan ringan, kue itu sangat melimpah, saya amati beberapa titik dapur umum kekurangan beberapa bahan bumbu masakan. Itu hasil investigasi teman teman di dapur umum," kata dia.
Baca juga: Pimpinan DPRD Surabaya semangati relawan peduli bencana di Lumajang
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021