Jambi (ANTARA News) - Polisi masih menyelidiki terbakarnya kapal "tugboat" Anugerah 9 yang mengangkut batu bara pada Jumat (6/5) ketika berlabuh di Perairan Sungai Batanghari, di sekitar Desa Muarojambi, yang menewaskan satu orang pekerja dan melukai 11 orang.
Kepala Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Talang Duku, Iptu Arief, di Jambi Sabtu mengatakan, saat ini pihaknya telah melakukan olah tempat perkara dan untuk pengembangan selanjutnya akan diserahkan kepada Polisi Perairan Polda Jambi untuk mengungkap lebih lanjut kasus tersebut.
Dalam kejadian itu, satu orang korban tewas bernama Horlase (28) pekerja yang sedang memperbaiki kapal dengan cara mengelas. Ketika melakukan pengelasan itulah, kapal meledak sehingga korban terpental dan 11 anak buah kapal lainnya mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut.
Kejadian itu bermula pada saat korban yang tewas itu sedang mengelas dek kapal untuk memperbaiki kebocoran. Namun percikan api las tanpa sengaja mengenai tangki minyak solar sehingga tangki minyak meledak.
Melihat ledakan tersebut, sebelas awak kapal lainnya segera menyeburkan diri ke sungai untuk menyelamatkan diri sehingga akibat kejadian itu mereka mengalami luka-luka.
Pada kejadian itu kapal yang terbakar tersebut lalu hanyut menuju Desa Teluk Jambu dan kondisi kapal akhirnya habis terbakar dan sebelum hanyut kapal itu sempat ditarik namun akhirnya hanyut dan baru terhenti di daerah Desa Teluk Jambu. Kapal langsung berlabuh sendiri namun kondisinya sudah hangus dan tidak ada barang yang berhasil diselamatkan.
Akibat kejadian itu kerugian yang timbul akibat kebakaran ini diperkirakan mencapai miliaran rupiah dan saat ini, kapal Anugrah 9 yang terbakar sudah ditambatkan di dok milik Ationg di Desa Kemingking, Kabupaten Muarojambi.
(N009/A041)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011