Beijing dan Hong Kong telah berkomitmen untuk bekerja sama mengatasi virus tersebut sembari berjuang untuk pemulihan ekonomi

Jakarta (ANTARA) - Sejumlah proyek kerja sama dan investasi senilai sekitar 8,8 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.348) ditandatangani pada Simposium Kerja Sama Ekonomi Beijing-Hong Kong ke-24 yang ditutup pada Selasa (7/12) di Beijing.

Proyek-proyek di bawah kerangka Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) diperkirakan akan menyuntikkan dorongan baru ke dalam pembangunan ekonomi berkualitas tinggi di berbagai bidang termasuk biofarmasi, kecerdasan buatan, dan energi baru.

Wang Wenjie, Wakil Sekretaris Jenderal pemerintah kota Beijing, mengatakan bahwa dalam menghadapi pandemi COVID-19, Beijing dan Hong Kong telah berkomitmen untuk bekerja sama untuk mengatasi virus tersebut sembari berjuang untuk pemulihan ekonomi.

Dalam tiga kuartal pertama tahun 2021, investasi langsung Hong Kong di Beijing mencapai 10,6 miliar dolar AS. Sementara itu, dari Januari hingga Oktober, investasi langsung Beijing di Hong Kong mencapai 2,7 miliar dolar AS, meningkat 1,13 kali secara tahunan, menurut data dari komisi pembangunan dan reformasi kota Beijing.

Berdasarkan Rencana Lima Tahun ke-14 (2021-2025) Beijing tentang pengembangan BRI berkualitas tinggi, proyek-proyek kerjasamanya memprioritaskan ilmu pengetahuan dan teknologi, perdagangan dan investasi, serta industri jasa.

Sejak Simposium Kerja Sama Ekonomi Beijing-Hong Kong pertama yang diselenggarakan pada 1997, platform ini telah membantu menyelesaikan lebih dari 500 proyek di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, keuangan, perdagangan, pariwisata, manajemen perkotaan, dan perlindungan lingkungan.

Pewarta: Xinhua
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021