"Bahkan, satu rumah milik Sujito (40) roboh akibat kejadian itu," kata Kadarso (46) Ketua RT2/RW3 Dukuh Beran, di Boyolali, Sabtu.
Menurut dia, hujan deras yang melanda wiyayah Boyolali, Jumat malam, menyebabkan Sungai Pleret di Kismoyoso meluap hingga ke pemukiman warga. Air mulai melanda jalan kampung sekitar pukul 20.00 WIB.
Bahkan, pada pukul 23.00 WIB air banjir mencapai ketinggian satu meter. Sehingga, sebagian warga yang rumahnya dekat sungai langsung menyelamatkan barang-barang yang berharga ke tempat yang aman.
Menurut dia, dari sebanyak 45 kerluarga di RT 2 Dukuh Beran, rumah yang selama dari banjir hanya tiga, sedangkan lainnya terendam banjir.
"Air banjir mulai surut sekitar pukul 24.00 WIB hingga Sabtu pagi sekitar pukul 03.00 WIB," katanya.
Sementara banjir juga merendam hingga ketinggian air satu meter di sekolah SD Negeri 1 dan 3 Kismoyoso, sehingga sejumlah guru dan siswa melakukan bersih-bersih kelas dari sisa lumpur yang tertinggal.
Kepala Sekolah SDN 3 Kismoyoso, Sutrisno, mengatakan, air setinggia satu meter merendam seluruh ruangan sekolah. Sebagian barang-barang sekolah basah semua akibat terendam banjir.
Oleh karena itu, para guru dan siswa tidak mengadakan kegiatan belajar mengajar Sabtu ini, mereka melakuklan bersih-bersih ruangan. Anak-anak selesai bersih-bersih kelas langsung dipulangkan.
"Akibat banjir sekolah memulangkan siswa lebih cepat dari biasanya. Tidak ada kegiatan belajar mengajar karena kondisi ruang kelas basah dan kotor," katanya.
Namun, kata dia, akibat banjir tersebut diharapkan tidak mengganggu kegiatan ujian nasional yang akan diselenggarakan pada Selasa (10/5).
Kepala SDN 1 Kismoyoso, Sugeng Marno Raharjo mengatakan, air banjir tidak semuanya merendam ruang kelas, sehingga siswa masih melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.
Hujan deras berlangsung lama juga menyebabkan Sungai Dengkeng, pada Jumat (6/5) malam, meluap hingga Sabtu dini hari merendam lima kecamatan di Klaten, yakni Wedi, Bayat, Cawas, Gantiwarno, dan Trucuk. (*)B018/A035
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011