Havana (ANTARA News) - Fidel Castro mengecam Amerika Serikat mengenai cara pasukannya menewaskan pemimpin Al Qaida Osama bin Laden, dan mengatakan bahwa tidak ada alasan untuk "membunuh" seorang pria tak bersenjata yang dikelilingi oleh keluarganya.

Osama bin Laden, yang dipandang sebagai terorisme global dan dalang dari serangan teroris 11 September di Amerika Serikat, dibunuh pada Ahad dalam serangan terhadap kompleksnya di kota Abbottabad Pakistan, 50 kilometer di luar Islamabad.

Pasukan khusus AS menyerbu masuk ke kamar Osama bin Laden dan menembaknya di kepala. Seorang wanita, yang diidentifikasi dalam

beberapa laporan sebagai istri Osama, juga di dalam ruangan, ditembak pada kakinya tetapi tidak dibunuh.

"Apapun tindakan yang dihubungkan dengan Osama bin Laden, pembunuhan seorang manusia tidak bersenjata yang dikelilingi oleh

sanak keluarganya merupakan tindakan menjijikkan," tulis tokoh revolusi Kuba berumur 84 tahun di dalam sebuah opini yang dipublikasikan di media Kuba pada Kamis.

"Fakta bahwa dia [Osama bin Laden] dibunuh dan dikubur di laut menunjukkan rasa takut dan ketidakamanan, dan mengubahnya bahkan menjadi orang yang paling berbahaya," kata Castro.

Setelah ledakan euforia, masyarakat AS akan mengecam cara-cara yang dilakukan untuk membunuh Osama bin Laden, kata Castro memprediksi.

Serangan tersebut "menyinggung martabat nasional Pakistan, melanggar hukumnya dan menodai tradisi negara Muslim ini," tambah tokoh tua Kuba yang kini sedang sakit-sakitan itu.

Castro menekankan bahwa Kuba memiliki hak moral untuk menyatakan pendapat pada masalah yang rumit ini, dan menambahkan bahwa

Revolusi Kuba "selalu menentang tindakan yang membahayakan kehidupan warga sipil," dan memusuhi "tindakan apapun yang mengakibatkan kematian orang yang tidak berdosa."
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011