Hong Kong (ANTARA News/AFP) - Saham Asia jatuh pada Jumat karena kekhawatiran ekonomi global, sementara emas dan perak memperpanjang penurunan mereka baru-baru ini setelah mencapai rekor tertinggi minggu lalu dan minyak membalikkan kenaikan awal menjadi merosot lebih lanjut.
Investor global telah menjadi ketakutan tentang kekuatan pemulihan setelah data pekerjaan mengecewakan keluar dari Amerika Serikat dan angka manufaktur di Eropa.
Harga komoditas juga telah terpukul penguatan dolar setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengurangi kekhawatiran tentang inflasi, menurunkan prospek kenaikan suku bunga zona euro dalam waktu dekat.
Nikkei Tokyo, yang telah ditutup selama tiga hari terakhir untuk hari libur umum, jatuh 1,45 persen atau 145 poin menjadi 9.859,20, atau sementara Seoul merosot 1,52 persen atau 33,19 poin menjadi 2.147,45.
Hong Kong turun 0,44 persen atau 102,47 poin pada 23.159,14 dan Shanghai kehilangan 0,30 persen atau 8,51 poin menjadi berakhir pada 2.863,89.
Sydney turun 0,23 persen, atau 10,7 poin, menjadi 4.743,0.
Perusahaan sumber daya adalah yang mengalami penurunan regional paling besar karena harga komoditas telah jatuh.
Raksasa pertambangan BHP Billiton Australia turun 2,13 persen dan saingannya Rio Tinto turun 1,8 persen sementara Inpex Jepang kehilangan 6,16 persen dan perusahaan minyak Korea Selatan S-Oil Corp kehilangan 5,12 persen.
Emas ditutup pada 1.481,00 dolar - 1.482,00 dolar, juga turun dari penutupan Kamis pada 1.516,00 dolar - 1.517,00 dolar dan dari rekor tertinggi hampir 1.570 dolar Jumat lalu.
Perak turun 3,8 persen menjadi 34,84 dolar per troy ons di sore hari setelah mencapai rekor di atas 49 dolar Jumat lalu.
Di pasar minyak,kontrak utama New York, yang pada Kamis meluncur lebih dari delapan persen -- jatuh satu hari terberat sejak September 2008 -- menjadi berada di bawah 100 dolar per barel turun lagi karena pembelian murah sebelumnya menguap.
Kontral berjangka New York, West Texas Intermediate turun 1,27 dolar menjadi 98,53 dolar per barel.
Dan minyak mentah Brent North Sea, yang merosot lebih dari 10 dolar pada Kamis, turun lagi pada Jumat sore setelah memperoleh kembali beberapa penurunannya di pagi hari.
Kontrak ini turun 50 sen pada 110,30 dolar.
Pasar telah bingung oleh data ekonomi buruk di seluruh dunia.
Pada Kamis Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa klaim baru pengangguran naik menjadi 474.000 dalam pekan yang berakhir 30 April, sebuah peningkatan 10 persen dari minggu sebelumnya dan tertinggi delapan bulan.
Angka-angka tinggi mengkhawatirkan bahwa data penggajian (payroll) utama non-pertanian di AS pada Jumat akan suram dan mengirim Wall Street merosot. Dow berakhir turun 1,10 persen, teknologi Nasdaq turun 0,48 persen dan S&P 500 yang lebih luas turun 0,91 persen.
Meskipun data AS lemah, dolar naik di Asia pada harapan program beli obligasi Federal Reserve -- yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif -- akan berakhir bulan depan dan tidak akan diperpanjang, mengambil likuiditas keluar dari sistem.
Itu membuat komoditas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal.
Dalam perdagangan terakhir di Tokyo, dolar diambil 80,41 yen, naik dari 80,04 yen akhir Kamis di New York. Euro turun tipis ke 1,4536 dolar dari 1,4541 dolar di New York, dimana greenback terangkat dari 1,4827 dolar karena sinyal ECB.
Euro naik menjadi 116,88 yen dari 116,43 yen.
Dolar Australia berbasis komoditas naik tipis menjadi 1,0660 dolar AS setelah meluncur serendah 1,0529 dolar AS semalam, meskipun jauh dari rekor tinggi 1,10 dolar AS awal pekan ini.
Bank Sentral Eropa pada Kamis mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah sebesar 1,25 persen setelah menaikkannya bulan lalu untuk pertama kalinya sejak 2008.
Namun, Presiden ECB Jean-Claude Trichet mengatakan "sikap kebijakan moneternya masih sangat akomodatif, kami akan terus memantau sangat erat semua perkembangan" yang menekan harga.
Penghilangan frase "kewaspadaan yang kuat" -- kata kode digunakan di masa lalu untuk sinyal niat bank untuk meningkatkan suku bunga -- petunjuk bahwa kenaikan lebih lanjut mungkin beberapa waktu istirahat, para analis mengatakan.
Di pasar lain:
- Taipei turun 41,38 poin atau 0,46 persen menjadi 8.977,23.
TSMC naik 0,27 persen menjadi 75,0 dolar Taiwan sedangkan Hon Hai turun 0,46 persen menjadi 107,5 dolat Taiwan.
- Manila ditutup 0,70 persen atau 29,61 poin lebih rendah pada 4.219,07.
San Miguel Corp, yang merosot hampir 30 persen pada Kamis, ditutup tidak berubah pada 109,50 peso sedangkan raksasa properti Megaworld Corp merosot 4,95 persen menjadi 2,11 peso.
Namun Lepanto Consolidated Mining, saham Seri A-nya naik 12,50 persen menjadi 81 peso.
- Wellington ditutup naik 0,21 persen, atau 7,36 poin, pada 3.506,35.
Telecom naik 1,4 persen pada 2,22 dolar Selandia Baru, Sky City bertambah 1,9 persen menjadi 3,68 dolar Selandia Baru tapi perusahaan alat kelengkapan mandi Methven kehilangan 4,6 persen menjadi 1,44 dolar Selandia Baru.
- Bangkok jatuh 2,14 persen atau 23,02 poin ke 1.050,85.
PTT kehilangan 14,00 baht menjadi 347,00, sementara Siam Cement kehilangan 10,00 baht menjadi 360.00 baht.
- Singapura ditutup 10,33 poin atau 0,33 persen lebih rendah di 3.099,52.
Singapore Airlines naik 2,57 persen menjadi 14,38 dolar Singapura dan Keppel Corp turun 0,53 persen menjadi 11,32 dolar Singapura.
- Kuala Lumpur berakhir turun 0,37 persen atau 5,68 poin menjadi ditutup pada 1.515,50.
Perusahaan perkapalan Malaysia MISC turun 2,3 persen menjadi 7,23 ringgit, sedangkan perusahaan perkebunan Sime Darby turun 1,8 persen menjadi 8,81.
- Jakarta kehilangan 17,72 poin atau 0,46 persen menjadi 3.798,55.(*)
(Uu.A026/M012)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011