Jakarta (ANTARA News) - Museum Nasional memang mengaku tidak ikut menyemarakkan KTT ASEAN ke-18 pada 7-8 Mei 2011, namun musium ini memiliki sudut khusus untuk ASEAN bernama "ASEAN Corner."

“Kalau pengunjung ingin melihat contoh benda-benda bersejarah dari negara-negara seperti Thailand, Malaysia dan lain-lain, museum memiliki ruang khusus yang disebut ASEAN Corner yang ada di ruang bawah tanah,” kata Staf Humas Museum Nasional, Ferlian Putra kepada ANTARA.

Sayang, kendati memiliki ruangan khusus ASEAN, antusiasme masyarakat untuk mengunjunginya rendah.

Meski berlangsung KTT ASEAN, tidak banyak pengunjung mendatangi museum untuk mencari tahu kebudayaan negara-negara ASEAN. Lagipula, menurut Ferlian (33), gaung KTT ASEAN kali ini tidak terlalu luas sehingga banyak warga tak tidak mengetahui pertemuan akbar ini.

Sejumlah pengunjung mengaku mengetahui KTT ASEAN dari spanduk-spanduk yang dipasang di jalan dan di berbagai tempat umum lainnya.

“Saya tahu itu dari banyak umbul-umbul dan spanduk yang ada di jalan-jalan dan hotel.” Kata seorang turis asing dari San Fransisco, Amerika Serikat, Lucy Macswain (58) yang datang bersama rombongan tur-nya.

Lucy memnilai benda-benda bersejarah dari negara-negara ASEAN yang dipamerkan di Museum Nasioal tidak begitu banyak.

"Yeah, mungkin karena ini Museum Nasional Indonesia, jadi lebih berfokus pada sejarah Indonesia.”tambah wanita berambut pirang itu mengumbar senyum.

Namun, seorang pengunjung lokal menganggap koleksi mengenai negara-negara ASEAN sudah lengkap dan informatif.

“Koleksi dari negara-negara ASEAN sudah lengkap dan informasinya bagus karena ditulis dengan jelas untuk menerangkan setiap benda sejarah itu.” kata Dinda (20), mahasiswi jurusan Ilmu Jurnalistik, UHAMKA. (*)

Ida

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011