Jakarta (ANTARA) - Sebanyak enam wirausaha muda berhasil menjadi pemenang dalam program inkubator kerja sama Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembangunan (UNDP) Indonesia bersama dengan Citi Foundation dan didukung oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga.
“UNDP percaya bahwa pelibatan kaum muda sangat penting dalam mendorong inovasi dan kewirausahaan sosial yang berkontribusi dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan SDG’s,” ujar Wakil Kepala Perwakilan UNDP Indonesia, Sophie Kemkhadze, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan program Youth Co:Lab merupakan salah satu upaya UNDP mendorong pengembangan ekosistem kewirausahaan muda di berbagai daerah di Indonesia dan memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan yang inklusif dan berkeadilan.
Pemenang pertama yakni Ekang Mangrove Park yakni wirausaha muda di bidang pariwisata lingkungan yang berasal dari Kepulauan Riau. Pemenang kedua adalah Econella, wirausaha di bidang energi dan pengolahan limbah yang berasal dari Sulawesi Selatan, dan pemenang ketiga adalah SPAIRUM, wirausaha muda di bidang pengolahan air minum dari Kalimantan Barat.
Berikutnya adalah The Rainbow English Centre yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia di daerah perkampungan nelayan di Kutai Timur, Elok by Ibu, berfokus pada pemberdayaan perempuan di DKI Jakarta dan Rumah Mangrove, yang memiliki produk mangrove untuk meningkatkan nilai tambah dan taraf hidup nelayan, serta memperbaiki ekosistem pesisir di Bali. Para pemenang mendapatkan hibah dari UNDP, Citi Foundation, dan Kemenpora dengan total Rp53 juta untuk lebih memperkuat bisnis dan dampak usaha sosial yang dijalankan.
Para pemenang berhasil terpilih setelah melalui proses final pitching di acara Youth Co:Lab Bootcamp yang diikuti oleh 10 finalis.
Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Kemenpora, Imam Gunawan, mengatakan pihaknya mendukung dan mendorong perkembangan ekosistem kewirausahaan pemuda di Indonesia salah satunya melalui Youth Co:Lab yang dijalankan UNDP bersama dengan Citi Foundation.
“Bersama-sama kita bangun dan kobarkan semangat berwirausaha di tengah-tengah para pemuda Indonesia, terkhusus di momen pandemi ini sebagai sebuah titik balik bagi perekonomian Indonesia,” kata Imam.
Final pitching 10 finalis Youth Co:Lab dilangsungkan bersama dengan Tech in Asia (TIA) yang dihadiri oleh panel juri yang merupakan investor, praktisi bisnis, dan pemerintah diantaranya Awang Dhewangga dari UMG IdeaLab Indonesia, Dzikro dari Kemenpora, dan Ossy Indra Wardhani dari GDP Venture.
“Kami merasa bangga dengan kesempatan yang diberikan khususnya menjadi perwakilan dari Kalimatan Timur. Semua materi dan pembelajaran sangat berguna agar bisnis dan dampak sosial yang diberikan lebih baik lagi,” ujar pendiri The Rainbow English Centre, Flora.
Para pemenang berkesempatan mewakili Indonesia pada Youth Co:Lab Asia-Pacific Summit 2022, yang mempertemukan wirausaha muda, perwakilan bisnis, dan perwakilan pemerintah dalam membangun lingkungan yang mendukung inovasi dan kewirausahaan sosial pemuda. Para partisipan akan menyampaikan ide-ide mereka pada audiens di Asia Pasifik.
Pewarta: Indriani
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2021