Jakarta (ANTARA) - Tak kurang dari 32 atlet berkuda dari tujuh provinsi di Tanah Air mengikuti kejuaraan berkuda equestrian bertajuk KASAD CUP 2021 di Detasemen Kavaleri Berkuda Pussenkav AD, Parongpong, Bandung Barat, pada 8–12 Desember.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam sambutannya, Rabu, mengatakan ajang ini terselenggara berkat kerja sama dengan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi).

"Seperti diketahui bersama, pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung sudah hampir dua tahun ini membuat berbagai kegiatan dan kompetisi olahraga menjadi terhenti. Namun setelah suksesnya PON Papua 2021, berbagai kejuaraan olahraga bangkit kembali sebagai bentuk semangat olahraga di Tanah Air, salah satunya kejuaraan berkuda yang diselenggarakan TNI AD," ujar Dudung.

Tujuh provinsi yang mengirim atlet untuk bersaing dalam ajang tersebut, antara lain Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan.

Baca juga: Pordasi kembali gelar Kasad Cup di Bandung setelah terhenti 11 tahun

Mereka akan bersaing pada tiga disiplin, yakni dressage (tunggang serasi), cross country dan show jumping (lompat rintangan).

"Kejuaraan ini merupakan wahana bagi atlet berkuda untuk berinteraksi, berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam olahraga berkuda. Selain itu, juga kebangkitan pembinaan berkuda yang diinisiasi TNI AD," kata Dudung.

Melalui ajang tersebut, ia pun mengharapkan akan muncul bibit-bibit atlet berkuda berkualitas dan profesional sehingga bisa mengharumkan nama bangsa di ajang internasional.

"Kami berharap olahraga berkuda dapat semakin memasyarakat, tidak hanya sebagai sarana regenerasi atlet berkuda, namun juga masyarakat umum dapat menikmati olahraga ini," tutur Dudung.

Olahraga berkuda, sambung dia, tidak hanya menyehatkan secara fisik, namun juga mental karena melatih kepercayaan diri, keseimbangan dan memberikan manfaat lainnya.

Sementara itu, Ketua Umum PP Pordasi Triwatty Marciano mengaku sangat mengapresiasi penyelenggaraan ajang berkuda tersebut.

"Dalam meningkatkan kualitas pembinaan olahraga berkuda, kita perlu banyak kompetisi. Oleh karenanya, kembalinya KASAD CUP akan berkontribusi bagi pembinaan olahraga prestasi Tanah Air," ungkap Triwatty.

Baca juga: Pordasi dan Denkavkud bangkitkan kejuaraan berkuda KASAD CUP 2021

KASAD CUP kali pertama bergulir sejak 1986. Kala itu, Tenny Palandeng menjadi pemenang. Kemudian, ajang ini kembali bergulir pada 1988 dan Ardhy Hapsoro menjadi juara.

Berlanjut pada tahun 1989 dan 1991 yang dimenangkan Cici Sanusi. Setelah itu, giliran Nasri Sanusi menjadi juara pada edisi 1992 dan 1997.

KASAD CUP sempat absen cukup lama sebelum akhirnya kembali bergulir pada 2008 berkat kerja sama Denkavkud dan APM Equestrian Centre. Pemenangnya saat itu adalah Jojo Jonathan.

Adapun edisi terakhir bergulir ketika Jamhur Hatta menjadi juara pada 2010. Setelah itu, KASAD CUP tak bergulir selama 11 tahun, hingga akhirnya PP Pordasi dan Denkavkud Pussenkav AD kembali menggelar ajang yang memperebutkan piala bergilir KASAD tersebut.

Baca juga: Aryo PS Djojohadikusumo dilantik jadi ketua Pordasi DKI Jakarta
Baca juga: Claresta Amantha tembus podium kejuaraan berkuda APM Classic 2021

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021