"Seluruh potensi kebencanaan itu harus diidentifikasi. Begitu juga dengan mitigasinya, harus disiapkan dengan baik, karena potensi bencana yang cukup besar di Indonesia,"

Pekanbaru (ANTARA) - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mendorong pemerintah untuk melakukan riset mitigasi kebencanaan secara komprehensif.

LaNyalla yang sedang melakukan kunjungan kerja ke Pekanbaru, Rabu mengatakan hal itu penting untuk dilakukan lantaran Indonesia berada pada zona cincin api yang rentan terhadap bencana.

"Seluruh potensi kebencanaan itu harus diidentifikasi. Begitu juga dengan mitigasinya, harus disiapkan dengan baik, karena potensi bencana yang cukup besar di Indonesia," kata LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur itu mendorong realisasi pengadaan teknologi kebencanaan yang dipamerkan di Indonesia International Disaster Expo & Conference (IIDEC 2021).

Ia meminta peran Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana (PTRRB) yang berada di bawah naungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mempercepat pengkajian dan penerapan di bidang teknologi reduksi risiko bencana.

"Negara kita sudah berada dalam kondisi darurat kebencanaan. Penting untuk dilakukan kajian dan riset secara komprehensif," papar dia.

Dikatakannya, pemerintah perlu menyegerakan perumusan serta pembangunan ekosistem riset teknologi untuk mereduksi resiko bencana di Indonesia dan mewujudkan dalam bentuk yang lebih baik.

"Saya meminta teknologi yang dimiliki sedapat mungkin dimaksimalkan dimanfaatkan untuk mereduksi risiko bencana di Indonesia," katanya.

LaNyalla berharap para pemangku kepentingan dapat merumuskan serta membangun ekosistem riset teknologi yang tepat guna dalam mendukung program reduksi risiko bencana di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan Naganaya Indonesia menghadirkan teknologi kebencanaan terbaru di Indonesia International Disaster Expo & Conference (IIDEC 2021).

IIDEC 2021, satu rangkaian pameran dan konferensi mengenai solusi, riset dan teknologi bencana alam yang akan diadakan dalam platform virtual inovatif. Pameran berlangsung dari 8 -15 Desember 2021, sedangkan konferensi akan diselenggarakan di penghujung acara yaitu tanggal 14 – 15 Desember 2021.
Baca juga: Riset sejarah dan mitigasi bencana dipaparkan ahli Indonesia
Baca juga: Pemantauan dinamika atmosfer perkuat mitigasi bencana hidrometeorologi
Baca juga: Radar Atmosfer perkuat mitigasi bencana hidrometeorologi

Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021