Batang kelapa dan pasir dimasukkan dalam karung diikat agar kuat menahan ombak

Mamuju (ANTARA) - Warga Onang Utara yang berada di pesisir pantai Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat membangun tanggul penahan ombak secara bergotong royong.

"Warga bergotong royong membuat tanggul penahan ombak di Desa Onang Utara untuk melindungi pemukiman warga dari terjangan gelombang pasang dari perairan Sulawesi," kata Iqbal salah seorang warga di Majene, Rabu.


Ia mengatakan, warga membuat tanggul penahan ombak karena pemukiman warga sudah dekat dengan pesisir pantai akibat terjadi abrasi setelah gelombang pasang melanda dalam sepekan terakhir.

Baca juga: BMKG: Waspadai banjir pesisir dampak ombak tinggi dan pasang maksimum

Baca juga: Banjir pesisir Manado disebabkan gelombang tinggi dan pasang air laut

"Warga Membuat tanggul penahan ombak dari batang kelapa dan pasir yang dimasukkan dalam karung, dan batang kelapa itu diikat agar kuat menahan ombak, agar gelombang pasang air laut tidak merusak pemukiman warga," katanya.

Menurut dia, pemerintah belum membangun tanggul penahan ombak sehingga warga bergotong royong membangun tanggul penahan ombak sederhana tersebut.

Ia berharap pemerintah dapat membantu tanggul penahan ombak agar gelombang pasang air laut tidak lagi menghantam pemukiman warga.

Sementara itu anggota DPRD Majene, Jasman berharap dapat membantu warga yang kesulitan setelah bencana gelombang pasang.

"Dinas Pekerjaan Umum, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Sosial Kabupaten Majene diminta turun membantu masyarakat pesisir Majene karena pemukiman warga berprofesi nelayan di pesisir Majene seluruhnya terancam gelombang pasang," katanya.

Baca juga: Pengungsi dampak gelombang air pasang di Ternate bertambah

Baca juga: Bupati Mamuju bantu warga terdampak gelombang pasang

Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021