Sejak bom Kuningan, saya pernah menyebut bahwa NII mulai unjuk gigi dimana Noordin M Top melakukan kolaborasi dengan NII

Jakarta (ANTARA News) - Mantan petinggi Jamaah Islamiah Natsir Abbas menegaskan adanya aksi-aksi terorisme di tanah air sejak 2004 karena Negara Islam Indonesia (NII).

"Akar masalahnya adalah NII. JI adalah pecahan NII. Saya adalah mantan NII. Aksi teror di Indonesia karena NII," kata Natsir saat diskusi "Ancaman Terorisme Pasca Tewas Osama" di Gedung DPD, Jakarta, Jumat.

Ia menambahkan, sebenarnya dengan aksi bom yang dimulai tahun 2004, NII sudah mulai unjuk gigi.

"Sejak bom Kuningan, saya pernah menyebut bahwa NII mulai unjuk gigi dimana Noordin M Top melakukan kolaborasi dengan NII," kata dia.

Disebutkan juga, pusat pelatihan kelompok teroris di Aceh merupakan bentukan dari NII dimana Dulmatin minta dukungan Abu Bakar Baasir.

"Akar persoalan aksi-aksi adalah paham yang didoktrinkan NII bahwa NKRI menjajah NII, jadi harus kembalikan kedaulatan NII," kata Natsir.

Ketika ditanya adanya pengakuan dari mantan Menteri Peningkatan Produksi NII Imam Supriyanto bahwa ayah kandung Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, Danu Muhammad Hasan adalah petinggi DI/TII, Natsir mengatakan, meskipun keduanya mempunyai hubungan biologi, tapi tak bisa digeneralisir.

"Orang bisa saja keturunan DI/TII tapi soal ajaran tidak boleh anggap bahaya, tak boleh generalisasi karena apakah setuju atau tidak untuk melanjutkan ajarannya," kata Natsir.
(zul)

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011