"Dengan pendapatan yang menurun secara signifikan, dalam jangka pendek kita menerapkan survival strategy dan rebound strategy," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura (API) I Faik Fahmi dalam konferensi pers daring “Upaya Penyehatan Keuangan Angkasa Pura I” yang dipantau di Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan melalui survival strategy, AP I di antaranya berupaya melakukan pengurangan biaya berdasarkan kategori, meninjau ulang jam operasional, kebijakan downsizing, optimalisasi SDM, dan efisiensi biaya operasi.
Adapun penghematan yang berhasil didapatkan mencapai Rp2,9 triliun pada tahun 2020, dan Rp1,08 triliun pada 2021.
Baca juga: AP I siapkan skema restrukturasi finansial dan operasional
Selain itu AP I (Persero) juga melalukan upaya peningkatan pendapatan dengan mengoptimalkan bisnis dan pengembangan sejumlah aset, sehingga mendapatkan tambahan dana sebesar Rp140 miliar pada 2020 dan sebesar Rp171 miliar pada 2021.
Selanjutnya rebound strategy di antaranya dilakukan dengan meningkatkan pelayanan dasar, restrukturisasi organisasi dan keuangan, serta menerapkan protokol kesehatan di seluruh wilayah kerja AP I.
"Kalau kita tidak melakukan apa-apa tentu dampaknya akan sangat signifikan. Upaya-upaya yang kita lakukan tentu akan mengurangi beban keuangan kita," ujarnya.
Faik Fahmi menambahkan program restrukturisasi operasional dan finansial perusahaan diharapkan rampung pada Januari 2022, sehingga dapat bangkit dalam beberapa waktu ke depan.
Ia optimis dengan program restrukturisasi tersebut dapat memperkuat profil keuangan perusahaan ke depan, terutama kemampuan untuk memastikan penambahan pendapatan cash in, efisiensi biaya, dan upaya fundraising.
Baca juga: AP I perketat kedatangan internasional untuk antisipasi Varian Omicron
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021