Banjir lahar dingin terjadi pada kemarin malam saat hujan deras melanda daerah ini. Ketebalan endapan material berkisar satu sampai dua meter.
Beberapa rumah nampak tertimbun material erupsi hingga separuh dinding. Bahkan, asap masih terlihat menyeruak dari tumbuh-tumbuhan yang terbakar.
Aparat gabungan dibantu warga setempat bergotong royong melakukan evakuasi membuat aliran air untuk mengurangi debit air yang menggenang di dusun tersebut, kemudian membersihkan material lumpur yang menutupi jalan raya dan rumah warga.
Alat berat mengeruk jalan yang tertutup material dan menjadikannya seperti sungai baru di tengah desa.
Sebelumnya, hujan deras mengguyur permukiman di kawasan sekitar Gunung Semeru, termasuk di wilayah Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, pada Selasa (7/12) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Pada Sabtu (4/12) sore, aktivitas Gunung Semeru meningkat mengeluarkan awan panas dan berdampak pada daerah di sekitar gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut tersebut.
Baca juga: Badan Geologi perbarui peta kawasan rawan bencana Gunung Semeru
Baca juga: BNPB imbau tak beraktivitas di radius 1-5 km dari puncak Semeru
Baca juga: Pengungsi erupsi Gunung Semeru bercerita kepada Presiden
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021