"Presiden Mongolia akan berkunjung ke Indonesia dan semua program telah dipersiapkan termasuk bertemu dengan Presiden Yudhoyono, Wapres Jusuf Kalla serta pejabat tinggi negara lainnya," kata Dubes RI untuk China merangkap Mongolia Sudrajat di Beijing, Senin.
Kunjungan Presiden Mongolia bertujuan meningkatkan hubungan bilateral kedua negara yang selama ini telah terjalin, khususnya kerjasama ekonomi.
Sejumlah bidang kerjasama yang paling diminati Mongolia adalah ingin belajar banyak mengenai bagaimana Indonesia mengelola pertambangan mineral.
"Karena Mongolia adalah negara yang sangat kaya pertambangan mineral dan mereka ingin belajar dari Indonesia bagaimana mengelola pertambangan mineral. Presiden Enkhbayar direncanakan juga akan mengunjungi salah satu pertambangan di Indonesia," kata Sudrajat.
Presiden Enkhbayar akan membawa sekitar 20 pengusaha Mongolia yang akan diarahkan untuk meningkatkan hubungan perdagangan dan pertambangan diantara kedua negara.
Sudrajat melihat, saat ini ada kegairahan dari Mongolia untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan Indonesia, terutama bidang ekonomi karena Indonesia dilihat negara itu berpotensi besar di wilayah Asia Tenggara.
"Beliau pernah mengatakan kepada saya ketika berkunjung ke Mongolia beberapa bulan lalu bahwa sekalipun jarak kedua negara berjauhan tapi Indoensia memiliki potensi besar di kawasan Asia Tenggara," kata Sudrajat.
Upaya peningkatan hubungan kedua negara telah ditandatangani melalui MoU dua menteri luar negeri pada 2003 di Ulan Bator, ibukota Mongolia, ketika Presiden Megawati Soekarnoputri berkunjung ke negara itu.
MoU itu menyepakati perlunya forum bilateral melalui komisi bersama menteri luar negeri Indonesia-Mongolia yang rencananya dibentuk pada 2009. (*)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009