prinsip-prinsip pokok PMI adalah bekerja membela yang sulit

Mataram (ANTARA) - Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Muhammad Jusuf Kalla melantik Dewan Kehormatan dan Pengurus PMI Nusa Tenggara Barat periode 2021-2026.

JK mengatakan prinsip-prinsip pokok PMI adalah bekerja membela yang sulit, membantu sesama manusia, berbasis kemanusiaan, dan membantu bila dibutuhkan.

"Awal didirikan palang merah itu akibat adanya bencana perang yang korbannya tidak tertangani. Seperti saat ini sedang pandemi COVID-19, yang merupakan bencana dunia, tentunya PMI bekerja keras bersama-sama pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi bencana tersebut," kata mantan Wapres RI itu di Mataram, Rabu.

Menurut JK, pengurus yang baru dilantik harus bekerja demi kemanusiaan dan bila ada bencana harus siap membantu. Di mana, sikap kerelaan dan kegotongroyongan harus menjadi fokus yang dimiliki oleh para pengurus PMI.

Selain itu, pengurus PMI berbeda dengan organisasi lainnya. Karena, jumlahnya paling kecil. Yakni, pengurus pusat tidak lebih dari 21 orang serta pengurus provinsi hanya sekitar 17 orang.

"Siapa pengurus PMI, yakni mereka yang bekerja. Ini karena kerja pengurus PMI terletak pada efektifitas mereka yang bekerja. Nah, kalau relawan itu yang jumlahnya enggak terbatas," tegas JK.

JK mengaku, pihaknya tidak menghendaki adanya bencana datang. Hanya saja, jika ada bencana itu melanda. Tentunya, kesiapsiagaan itu menjadi penting.

"Nah di situ, pengurus itu dapat amal ibadah. Ini karena tugasnya adalah mampu mengurai persoalan masyarakat. Apalagi kita punya tekad bersama, yakni enam jam jika ada yang membutuhkan bantuan kita sudah ada dilokasi," katanya.

Pada kesempatan itu. JK mengaku bangga pada pengurus PMI NTB. Sebab, kiprahnya selama ini sangat aktif dan terbukti dalam menegakkan fungsi dan tugas PMI yang terdepan ditengah bencana yang ada di NTB.

"Sebagai Ketua PMI Pusat, saya bersyukur, kawan-kawan NTB sangat aktif. Di situlah, kerelaan dan keikhlasan itu yang utama sebagai pengurus PMI," kata JK.

Ketua PMI NTB masa bakti 2021-2026, H Ridwan Hidayat mengaku, dalam kepengurusan PMI NTB, justru baru kali ini kepengurusannya dilantik di Pendopo Gubernur.

Di mana, lanjut dia, saat Musprov lalu, proses pemilihan berlangsung alot dengan dinamika tinggi. Namun akhirnya, berujung pada aklamasi.

"Alhamdulillah, Pak Ketum, berkat kemitraan kita yang baik dengan Pemprov dan Forkopimda, baru pertama kali, pengurus PMI dilantik di pendopo. Dan dinamika Musprov kenapa terjadi, itu karena banyak tokoh yang ingin berkhidmat," kata Ridwan.

"Kemitraan kita juga Pak Ketum, terkahir Pak Gubernur melibatkan sebanyak 36 relawan PMI di ajang WSBK. Alhamdulilah, relawan kita bersertifikat. Ke depan kita berharap agar PMI terus dilibatkan dalam event internasional yang ada di wilayah NTB," sambung dia.

Sementara itu, Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah memuji kiprah Ketua Umum PMI Jusuf Kalla selama ini. Sebab, kendati telah memasuki usia senja. Namun kiprahnya sangat produktif dalam membangun bangsa Indonesia.

"Jujur, saya ingin seperti beliau (Pak JK). Ini karena di usia senja beliau (JK) sangat energik dan produktif selama ini," kata Rohmi.

Menurut Wagub, cuaca cerah dan keadaan membaik hari ini, sangat melegakan pihaknya. Pasalnya, sejak beberapa hari terakhir pihaknya selalu was-was. Apalagi, Provinsi NTB sejak tahun 2018, memperoleh ujian, yakni gempa bumi dan kini berlanjut pandemi COVID-19.

"Tapi Pak JK, kami bersyukur jajaran PMI selalu terdepan dalam penanganan bencana di NTB. Ini karena kita kompak selama ini. Apalagi, gotong royong merupakan modal kita di Indonesia. Pastinya, tidak ada hal yang sulit jika kita terus bersama-sama," katanya.
Baca juga: JK bersyukur PMI terima bantuan COVID-19 dari Belanda
Baca juga: JK: Kita harus antisipasi gelombang ketiga COVID-19
Baca juga: JK minta masjid sebagai tempat berlindung bagi warga terdampak bencana

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021