Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, dalam keterangan pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Kamis, menjelaskan dengan penambahan kapasitas blok akses internet publik itu, Telkomsel kini mengelola 5,5 juta alamat Internet Protocol (IP).
"Saat ini kami menjadi penyedia layanan internet dengan kepemilikan IP versi 4 (IPv4) terbesar di Indonesia," jelasnya.
Menurut Sarwoto, kepercayaan ini bisa diraih karena Telkomsel menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi selular di Asia Pasifik yang sangat menjanjikan pertumbuhan penggunaan alamat IP dan berkomitmen besar untuk berinvestasi di teknologi yang berbasis IP.
Pada awal 2011, APNIC dan Internet Registration Authorities and Registries (IANA) sebagai dua lembaga pengatur IP internasional, mengumumkan keterbatasan alamat IP yang hanya berjumlah 80 juta.
Dari jumlah tersebut, sekitar 32 juta IP diperuntukkan bagi penyedia layanan internet di kawasan Asia Pasifik.
Sarwoto mengatakan sebelum penambahan blok baru ini, pihaknya telah menggunakan 95 persen dari blok alamat IP yang ada.
"Penambahan kapasitas blok alamat IP sangat dibutuhkan untuk menjaga kontinuitas bisnis Telkomsel yang mengedepankan layanan berbasis data, mengingat ekosistem industri data komunikasi untuk IP versi 6 (IPv6) belum siap," tambahnya.
Penambahan alamat IP itu, lanjutnya, menjadikan Telkomsel lebih leluasa dalam mengimplementasikan strategi pengembangan layanan bisnis baru berbasis data.
Selain itu, pengembangan layanan-layanan berbasis "personal to personal" dan solusi bisnis bagi pelanggan korporat menjadi lebih mudah direalisasikan.
Saat ini Telkomsel telah melayani lebih dari 100 juta pelanggan dan menunjukkan kesiapannya melangkah menuju era "beyond telecommunications" dengan layanan yang berpusat pada data. (ANT/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011