Mendapatkan tempat pengungsian yang layak dan ramah anak
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga akan bertolak ke Lumajang, Jawa Timur untuk memastikan anak dan perempuan korban erupsi Gunung Semeru mendapatkan perlindungan khusus, terutama kebutuhan spesifik selama masa tanggap darurat.
Siaran pers KPPPA yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, menyebut pekan ini Menteri Bintang akan ke Lumajang untuk mengunjungi pengungsi korban bencana erupsi Semeru sekaligus membawa kebutuhan spesifik untuk anak dan perempuan.
Bantuan ini bersifat melengkapi program bantuan dari Kementerian Sosial maupun tanggap darurat BNPB yang menyasar khusus pada perempuan dan anak.
Menteri Bintang sangat berharap pengungsi anak dan perempuan korban bencana Semeru tetap dapat dipenuhi hak-haknya dan mendapatkan perlindungan khusus dari risiko bencana, mendapatkan pertolongan darurat dan mendapatkan kebutuhan dasar dan spesifik.
Baca juga: KPPPA bantu tangani pengungsi perempuan-anak di lokasi bencana
Baca juga: Menteri PPPA: Perempuan-anak harus diutamakan dalam penanganan bencana
"Kami harapkan mereka mendapatkan tempat pengungsian yang layak dan ramah anak, anak-anak dapat dicegah dari keterpisahan dengan orang tua/ keluarganya dan anak-anak dapat dicegah menjadi korban diskriminasi dan perlakuan salah," tutur Menteri Bintang.
Menteri Bintang menambahkan saat ini Kemen PPPA terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan juga Pemerintah Kabupaten Lumajang terkait hal tersebut.
"Tim provinsi sudah turun dengan membawa recreational kits dari Kemen PPPA," ujar Menteri Bintang.
Dari ribuan pengungsi yang terdampak erupsi Semeru, tercatat sedikitnya ada 292 anak-anak, ibu hamil dua orang dan sekitar 234 perempuan. Dari jumlah itu sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak yang memerlukan hak dan kebutuhan yang spesifik.
Untuk memperkuat kerja BNPB, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah menyusun Pedoman Integrasi Perlindungan dan Pemenuhan Hak Perempuan, Anak dan Kelompok Rentan Lainnya dalam Sistem Penanggulangan Bencana di Indonesia.
Ini merupakan pedoman penanganan bencana berperspektif gender yang terintegrasi dalam pedoman operasional BNPB. Dalam pedoman tersebut secara khusus ditetapkan penyaluran kebutuhan spesifik perempuan dan anak dalam aksi tanggap darurat.
Baca juga: Menteri PPPA pastikan perempuan-anak aman dan nyaman di pengungsian
Baca juga: Puluhan warga terdampak bencana Gunung Semeru mengungsi ke Jember
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021