"Hal ini dikarenakan perhelatan tersebut tidak masuk dalam rencana penerbitan prangko tahun 2011," kata Supervisor Keuangan dan Pemasaran Divisi Filateli PT Pos Indonesia, Subiyarto di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, rencana penerbitan prangko biasanya dibuat satu atau dua tahun sebelumnya.
PT Pos Indonesia tidak berhak memutuskan untuk menerbitkan suatu edisi SHP maupun prangko tanpa seizin Penyelenggara Pos dan Informatika, Kementerian Komunuikasi dan Informatika (Kemkominfo).
"Hingga saat ini kami belum diberi mandat untuk menerbitkan SHP maupun prangko edisi KTT ASEAN," ujar Subiyarto.
Subiyarto juga menyinggung penyebab tidak dimasukkannya perhelatan ini dalam rencana penerbitan karena pemberitahuan ihwal Indonesia menjadi tuan rumah KTT ASEAN ke-18 cukup mendadak. "Jika kejadiannya demikian, biasanya kami hanya akan menerbitkan Sampul Peringatan (SP)," katanya.
Kepala Divisi Filateli Pusat PT Pos Indonesia, Bandung, Agus Wahyudi ketika dikonfirmasi lebih lanjut melalui telepon mengatakan, tidak ada rencana untuk menerbitkan SP KTT ASEAN ke-18.
Pihak PT Pos Indonesia juga belum berinisiatif mengajukan penerbitan SHP, prangko, maupun SP KTT ASEAN pada pemerintah.
Menurut Subiyarto, para penggemar filateli hingga saat ini belum ada yang menanyakan keberadaan SHP dan prangko edisi pertemuan negara-negara se-Asia Tenggara itu.
"Hal itu karena sebelumnya kami telah menyebar informasi mengenai rencana penerbitan 2011 kepada semua pelanggan. Mereka juga bisa mengaksesnya langsung melalui website kami," katanya.
Meskipun demikian, Samsul Huda, seorang penggemar filateli di Jakarta, menyayangkan tidak terbitnya SHP dan prangko edisi khusus KTT ASEAN ke-18. "Padahal KTT tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah sekaligus ketua ASEAN. Ini momentum penting yang seharusnya diabadikan oleh Pos Indonesia," ujarnya.
Hingga kini, kalender ASEAN yang termasuk dalam daftar rencana penerbitan adalah hari ulang tahun ASEAN ke-44 yang akan dikeluarkan pada 8 Agustus mendatang.
(Azizah)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011