Jakarta (ANTARA News) - Para pedagang berharap Indonesia memanfaatkan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN Ke-18 sebagai peluang meningkatkan produk dalam negeri untuk diekspor ke sesama negara Asia Tenggara lainnya.
"Kita harus menjual lebih banyak barang ke negara-negara tetangga agar mereka tahu bahwa produk kita tidak kalah kualitas dengan barang impor," kata Lilik Isnawati (24), pedagang pakaian impor di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, busana impor dari China, Korea dan Jepang banyak dijual di Indonesia. Tapi barang serupa dari Malaysia, Thailand dan Singapura pun tak asing ditemui.
Dia mengakui harga produk impor memang jauh lebih murah dibanding produk dalam negeri.
"Pemerintah harus memproteksi produk ekspor kita di pasar luar negeri sehingga harga barang bersaing disamping memiliki legalitas," ujarnya.
Jumadi (27), seorang pedagang lainnya, berpikir lebih kritis. Dia menilai produk impor di pasaran kerap berupa produk setengah pakai, sebaliknya produk ekspor Indonesia cenderung berupa barang sederhana.
"Mestinya kita tidak hanya impor barang saja. Kalau barang-barang kita bisa dijual di Malaysia atau Thailand, kan lebih menguntungkan," katanya.
Ia yakin produk Indonesia memiliki keunggulan sehingga bisa bersaing dengan produk impor.(*)
KR-IMS
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011