Singapura (ANTARA News/AFP) - Harga minyak mentah turun di perdagangan Asia pada Kamis, karena kekhawatiran permintaan setelah data Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan yang lebih besar dari perkiraan pada stok minyak mentah, kata analis.

Kontrak utama New York (AS), minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni turun 35 sen dolar AS menjadi 108,89 dolar AS per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni menyusut sembilan sen dolar AS menjadi 121,10 dolar AS per barel pada Kamis sore hari.

"Laporan persediaan minyak AS menunjukkan kenaikan lebih besar dari yang diperkirakan pada persediaan minyak mentah," kata Victor Shum, seorang analis konsultan energi Purvin & Gertz yang berbasis di Singapura.

Departemen Energi AS (DoE) pada Rabu (4/5) mengatakan, stok minyaknya melompat 3,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 29 April, sehingga mengalahkan prediksi analis yang memperhitungkan naik 3,2 juta barel.

Sebuah peningkatan dalam persediaan itu dilihat sebagai indikasi permintaan energi lebih lemah di negara konsumen minyak terbesar di dunia tersebut.

DoE melaporkan penurunan tak terduga dalam cadangan bensin, dengan satu juta barel.

Indikator ekonomi AS yang diterbitkan Rabu juga menekan sentimen.

Perusahaan pembayaran gaji, ADP, mengatakan bahwa sektor swasta menambahkan 179.000 pekerjaan pada April, turun dari Maret 207.000 dan lebih rendah dari perkiraan analis.

Sementara itu, Institute for Supply Management melaporkan, indeks sektor jasanya menunjukkan pertumbuhan lebih lambat pada April. Sektor jasa memberikan kontribusi sekitar 70 persen dari aktivitas ekonomi AS.
(Uu.A026/B012)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011