Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia sebagai ketua ASEAN memiliki tiga prioritas utama yang ingin dicapai sepanjang 2011, salah satunya adalah kemajuan siginifikan dalam upaya mewujudkan Masyarakat ASEAN 2015.
"Sebagai Ketua ASEAN tahun ini, Indonesia memiliki tiga prioritas utama, pertama memastikan kemajuan signifikan dalam upaya mewujudkan Masyarakat ASEAN 2015," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidato pembukaan KTT Bisnis ASEAN-UE di Balai Sidang Jakarta, Kamis.
Presiden menilai, bagi Masyarakat Ekonomi ASEAN hal itu berarti suatu upaya untuk memperluas dan memperkuat peran ekonomi ASEAN sebagai mesin pertumbuhan.
Namun, kata dia, visi Indonesia untuk ASEAN juga termasuk mempersempit kesenjangan pembangunan di antara negara-negara ASEAN.
"Kami perlu mencapai ASEAN yang lebih adil dan inklusif," katanya.
Menurut Presiden, hal itu dapat dicapai melalui pembangunan infrastruktur dan keterhubungan ASEAN karena kedua hal itu tidak hanya bertujuan untuk efisiensi namun juga mengurangi kesenjangan. "Itu juga membuka peluang investasi," kata Presiden.
Prioritas kedua, kata Presiden, adalah memperkuat kohesi ASEAN untuk mewujudkan arsitektur kawasan Asia Timur yang lebih luas.
Hal tersebut, menurut Presiden, melibatkan koordinasi kebijakan makro ekonomi, misalnya untuk mengatasi tantangan terhadap ketahanan pangan dan energi, serta perubahan iklim.
Prioritas yang ketiga, lanjut Kepala Negara, adalah memastikan kesepakatan-kesepakatan kawasan dapat berkontribusi pada kesepakatan global.
"Peningkatan keterlibatan ASEAN di forum internasional, seharusnya tidak hanya bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan, namun juga menorong investasi di kawasan dan ketahanan terhadap krisis pada masa mendatang," katanya.
Para pemimpin ASEAN akan menggelar pertemuan puncak ke-18 di Jakarta pada 7-8 Mei guna membahas isu-isu kawasan dan internasional yang menjadi kepentingan bersama.
ASEAN terdiri atas Brunei, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, Laos, Thailand, Singapura dan Vietnam. Sembilan Kepala Negara telah memberikan konfirmasi kehadiran, kecuali Singapura karena bertepatan dengan pemilihan umum di dalam negeri.
(G003/N002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011