Kadang pagi, siang, bahkan malam. Waktunya tidak tentu dan bisa kapan saja sehingga membuat kebanyakan warga was-was,"

Dumai (ANTARA News) - Kawanan gajah liar selama sepekan terakhir merusak berbagai tanaman palawija di kebun milik warga Kecamatan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau.

Seorang pemuka masyarakat Pujud, Ramlan, di Dumai, Kamis, mengatakan, kawanan gajah itu masuk dan merusak perkebunan secara tiba-tiba dengan waktunya tidak dapat diprediksi.

"Kadang pagi, siang, bahkan malam. Waktunya tidak tentu dan bisa kapan saja sehingga membuat kebanyakan warga was-was," katanya.

Ia mengatakan, selama sepekan terakhir kawanan gajah itu telah merusak lebih dari sepuluh hektare tanaman perkebunan warga.

Tanaman kelapa sawit dan karet di daerah itu yang rata-rata berumur antara tiga hingga empat tahun, katanya, juga menjadi sasaran amuk gajah.

Gajah yang disebut warga setempat "datuk" itu mulai merambah perkebunan masyarakat pada Minggu (1/5) dan selanjutnya hampir setiap hari muncul di kawasan setempat.

"Kemarin (4/5) warga juga kembali melihat tiga ekor gajah berkeliaran di perkebunan," katanya.

Ia mengatakan, masyarakat yang melihat kawanan gajah itu terpaksa urung beraktivitas di perkebunan.

"Daripada keselamatan terancam, lebih baik tidak berkebun," katanya.

Pada kesempatan lain, Camat Pujud, Hasyim, mengatakan tentang aduan masyarakat setempat terkait dengan munculnya kawanan gajah liar di sejumlah areal perkebunan mereka baik kelapa sawit maupun karet.

"Sejak sepekan lalu," katanya.

Ia mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa warga setempat akibat serangan gajah di perkebunan mereka.

Namun, katanya, warga rugi karena kebun mereka rusak oleh serangan kawanan gajah itu.

Ia menjelaskan tentang harapan warga terhadap Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat agar menyelesaikan permasalahan itu sebelum mereka mengambil tindakan terhadap kawanan gajah liar tersebut seperti di Kabupaten Bengkalis, Riau, yang mengakibatkan konflik berkepanjangan.

"Cukuplah di Bengkalis konflik itu terjadi. Jangan sampai di Rokan Hilir. Kita mengharapkan dari pihak-pihak terkait juga dapat dengan cepat menuntaskan permasalahan ini jangan sampai jatuh korban," katanya.
(KR-FZR/M029)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011