Samarinda (ANTARA News) - Tim Persisam Putra Samarinda U-21 optimistis bisa meraih juara ISL U-21, setelah lolos menuju babak empat besar dengan mengalahkan juara bertahan Persib Bandung (2-1) di Stadion Brodjo Sumantri, Jakarta, Sabtu.
"Selangkah lagi kami bisa menembus babak final, dengan catatan kami bisa menaklukan Semen Padang lawan kami di semi final," kata Dimas Raditya, asisten meneger Persisam U-21 di hubungi, Kamis.
Dimas menilai bahwa peluang timnya bisa mengalahkan Semen Padang pada pertandingan Kamis (5/4) cukup terbuka lebar.
Pasalnya, selain para pemainya tengah terangkat motivasinya untuk merebut juara, timnya juga mendapatkan keuntungan dengan tidak bisa diturunkannya pemain depan Semen Padang, yoshua Pahabul akibat akumulasi kartu kuning.
"Salah satu pemain kami yakni Wahyu Kristanto sebenarnya juga terkena akumulasi kartu kuning namun posisinya tidak sentral dan bisa digantikan pemain lainnya yakni Lingga yang cukup piawai sebagai pemain belakang," ujar Dimas.
Dimas mengaku belum bisa mengukur kekuatan tim Semen Padang, karena sama sekali timnya belum pernah berhadapan mulai dari penyisihan hingga babak enam besar.
"Ini pertemuan yang pertama bagi anak-anak, tapi secara umum kita sudah mengetahui kualitas mereka dari beberapa kali pertandingan, dan insya allah kalau anak-anak bermain normal maka mereka bakalan bisa melewati Semen Padang," jelas Dimas.
Meski keinginan juara sudah ada di benak tim, Dimas mengaku telah mengingatkan pemainnya untuk tidak over dalam berangan-angan, dan memilih untuk konsentrasi pada pertandingan.
Mengingat, semua tim yang lolos pada babak empat besar ini merupakan tim terkuat di wilayahnya masing-masing, dan juga punya kans untuk menjegal ambisi Persisam.
"Intinya kita tidak menyepelekan, dan tetap akan konsentrasi pada pertandingan, saya ingatkan para pemain jangan sampai lengah karena bisa jadi Semen Padang menjadi lawan yang berbahaya dan bisa membalikan Persisam," ujar Dimas.
Dimas mengaku lega dengan adanya perbaikan Stadion Brodjo Soemantri untuk menggelar pertandingan besok. Ini kata dia akan memudahkan para pemainnya untuk mengembangkan skil bermainan bola sesuai dengan strategi pelatih.
"Terus terang kemarin lapangannya terlalu keras sehingga teknik anak-anak tidak bisa keluar, mudah-mudahan setelah ada perbaikan ini permainan anak-anak juga bisa berubah," ujar Dimas.
(KR-RMT/I014)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011