Takengon (ANTARA News) - Masyarakat Aceh semakin menyadari pentingnya menjaga perdamaian, sehingga kondisi daerah itu usai penandatanganan nota kesepahaman Helsinki, kian hari kian membaik dan kondusif.
Pangdam Iskandar Muda Mayjen Adi Mulyono, saat bersilaturrahmi di Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah, Takengon, Rabu menyatakan menjaga perdamaian merupakan pekerjaan tidak mudah, karena keadaan daerah itu berbeda dengan daerah lain.
Dengan demikian, tugas Kodam Iskandar Muda tidaklah sama dengan Kodam di wilayah lain di Indonesia, katanya.
Selain itu, Pangdam juga meresmikan pemakaian jembatan dan menaburkan secara simbolis ikan di Danau Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.
Sebelum MoU Helsinki, tugas Kodam Iskandar Muda adalah melakukan gerakan bersenjata, tapi setelah MoU tugas menjadi lebih berat pada pembinaan teritorial wilayah, dengan metode, komunikasi sosial, bakti TNI dan pembinaan ketahanan wilayah, tutur Pangdam.
"Komunikasi sosial adalah bagaimana prajurit TNI mampu dan bisa diterima dengan baik di masyarakat," ujarnya.
Sedangkan bakti TNI adalah pelaksanaan karya bakti di masyarakat dan terakhir pembinaan wilayah yang merupakan ketahanan ideologi, ketahanan sosial budaya dan ketahanan ekonomi, kata Pangdam.
Hal yang membuktikan bahwa keadaan Aceh kian kondusif kata Pangdam dalam kurun waktu lima bulan saja kebelakangan ini, Kodam Iskandar Muda telah menerima 163 pucuk senjata dari berbagai jenis.
"Penyerahan senjata tersebut selama ini belum kita publikasikan, sekarang kita umumkan dan menandakan kian membaik kesadaaran masyarakat, terutama dalam menjaga perdamaian Aceh agar menjadi perdamaian abadi," harap Pangdam. (IRW/M027/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011