Jakarta (ANTARA) - BCI Asia dengan bangga mempersembahkan acara tahunan BCI Breakfast Briefing “Indonesia Construction Market Outlook 2022” di Hotel Bidakara, Jakarta pada Rabu, 8 Desember 2022. Diselenggarakan dengan judul '2022-Momentum for Rising Opportunities in Indonesia Construction Market', acara mengundang pembicara tamu: Djemi Lim (Head of Business Development & Research, Sinarmas Land), L. Sudarsana (General Manager Corporate Business Development & Sales Marketing Department, Santika Indonesia Hotels & Resorts), Anthony Utomo (Managing Director Utomodeck Group).

Prospek pasar ini diharapkan dapat memberikan gambaran optimis tentang Konstruksi Indonesia setahun ke depan, sehingga para pelaku konstruksi semakin percaya diri pasar terlibat dengan industri konstruksi.

Setelah melalui masa pandemi lebih dari 1 tahun, dan pada tahun 2021 berhasil melewati gelombang kedua COVDI-19, memberikan momentum meningkatnya peluang bagi pasar konstruksi pada tahun 2022.

Temuan Indonesia Construction Market Outlook 2022 adalah:

• Nilai konstruksi untuk proyek gedung diperkirakan mencapai Rp 157,47 triliun pada tahun 2022, didorong oleh pertumbuhan sektor perumahan dan industri. Tren kategori lainnya, seperti kategori hotel, retail, dan perkantoran, mulai menunjukkan pertumbuhan positif dibandingkan tahun 2021. Hal ini menunjukkan optimisme pasar konstruksi tahun depan.

• Market size residensial diperkirakan mencapai Rp 54,24 triliun pada 2022. Pada kategori ini market size apartemen akan mulai meningkat sedangkan landed house akan sedikit menurun dibandingkan tahun 2021. Secara keseluruhan market size rumah tapak lebih besar dibandingkan apartemen. Rumah-rumah didominasi oleh wilayah Jabodetabek, dengan daerah pinggiran di Bekasi, Bogor, dan Tangerang sebagai wilayah yang dominan. Sementara itu, apartemen akan didominasi di Provinsi DKI Jakarta. Temuan ini menunjukkan bahwa rumah tapak melanjutkan tren pembangunan ke pinggiran kota dan apartemen mulai bergerak menuju pemulihan.

• Tren kategori ritel diperkirakan mulai meningkat pada 2022. Pembangunan pusat perbelanjaan diperkirakan sedikit meningkat. Ruko dan gerai ritel akan melanjutkan tren kenaikan pada 2022. Ritel diperkirakan mencapai Rp 17,17 triliun pada 2022.

• Proyek perkantoran juga menunjukkan tren yang meningkat meskipun sedikit sehingga total proyek konstruksi pada tahun 2022 diperkirakan mencapai Rp 15,14 triliun. Perkembangan data center yang semakin marak di era pandemi ini membuat share data center tahun 2022F cukup tinggi yaitu Rp. 4,59 triliun dari total nilai pembangunan kantor.

• Kategori perhotelan diperkirakan mencapai Rp 7,79 triliun. Proyek hotel menunjukkan pertumbuhan yang sedikit lebih baik dibandingkan tahun lalu dan menunjukkan tren berbalik arah ke atas. Peluang untuk kategori ini tumbuh dengan semakin bebasnya mobilitas masyarakat dan keberhasilan program vaksin.

• Kategori industri diperkirakan tumbuh pada tahun 2022 mencapai Rp 37,00 triliun. Peningkatan pasar investasi di sektor industri semakin membaik setelah program vaksinasi Covid-19 dicanangkan oleh pemerintah. Dengan faktor-faktor tersebut, diperkirakan minat investor dalam dan luar negeri akan terus tumbuh dan mendukung pertumbuhan proyek-proyek industri. Pertumbuhan permintaan gudang dari FMCG, e-commerce, dan third-party logistics yang terus meningkat.

• Infrastruktur masih menjadi tulang punggung dan salah satu pendorong utama pasar konstruksi 2022. Nilai konstruksi diperkirakan mencapai Rp 107,15 triliun. Pemerintah semakin mengandalkan sektor swasta untuk mengambil bagian dalam pengembangan, pembiayaan, dan pengelolaan proyek infrastruktur besar.

Sentimen pasar Pasar Konstruksi Indonesia 2022:
• Survei sentimen mewakili 150 peserta dalam industri konstruksi di Indonesia yang peran utamanya adalah pengembang, kontraktor, arsitek, konsultan, dan sub-kontraktor.

• Sebagian besar responden mengharapkan beban kerja proyek mereka meningkat selama 12 bulan ke depan dan mereka lebih optimis dibandingkan dengan tahun lalu.

• Sebagian besar responden mengharapkan kondisi pasar konstruksi yang jauh lebih baik pada tahun 2022 dengan pasar akan kembali normal pada Triwulan ke-1 tahun 2023.

• Stimulus fiskal, kapasitas keuangan pengembang & kontraktor, kemudahan mobilisasi pasar tenaga kerja konstruksi, dan ketersediaan pasokan bahan bangunan, merupakan faktor yang dinilai oleh responden dapat yang memberikan pengaruh positif pada pemulihan sektor konstruksi.
Laporan Indonesia Construction Market Outlook 2022 akan dirilis pada Rabu 8 Desember 2022 pada acara BCI Breakfast Briefing di Hotel Bidakara, Jakarta, Indonesia.

Tentang BCI:
BCI Economics mewakili badan peramalan, riset khusus, dan konsultasi dari BCI Central. BCI Economics menyediakan penelitian dan laporan berbasis industri konstruksi di seluruh Australia, Selandia Baru dan Asia serta memanfaatkan pengetahuan empiris yang luas tentang pasar konstruksi, seperti Indonesia Construction Market Outlook. Dengan tim peneliti yang sangat berkualifikasi di 25 kantor di seluruh wilayah, BCI Central memiliki akses tak tertandingi ke proyek konstruksi langsung yang mengalir setiap hari. Setiap tahun BCI Central meneliti lebih dari 100.000 proyek bangunan dan konstruksi di semua tahap pengembangan mulai dari desain konsep awal hingga konstruksi yang mencakup sembilan pasar regional termasuk Australia, Selandia Baru, Singapura, Indonesia, Malaysia, Thailand, Vietnam, Filipina & Hong Kong. BCI ditempatkan secara ideal untuk memberikan informasi tentang di mana pasar konstruksi berdiri, dan ke mana arahnya selama 12 bulan ke depan.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
www.bciasia.com

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021