Jember (ANTARA News) - Sebanyak 13 jenazah dari 25 korban bencana banjir bandang Desa Kemiri, Kecamatan Panti, Jember, Jawa Timur, Rabu petang akhirnya dikubur massal setelah dilakukan identifikasi oleh pihak Rumah Sakit Umum Daerah dr.Soebandi, dan tidak ada yang mengenalinya. Kepala Bagian Kamar Jenazah dr Soebandi Jember, Edy, kepada wartawan, Rabu, mengatakan, setelah ditunggu selama empat hari sejak kejadian bencana Minggu lalu, jenazah sudah tidak mungkin untuk disimpan, sehingga harus dilakukan penguburan massal. Sedang 12 jenazah lainnya sudah diambil oleh pihak keluarganya untuk dimakamkan di daerahnya masing-masing. Penguburan massal korban bencana banjir bandang ini, dilakukan di areal pemakaman khusus milik RSUD dr.Soebandi Jember, dengan disaksikan oleh puluhan warga sekitar pemakaman di Lingkungan Kreongan, Kelurahan Jember Lor, Kecamatan Patrang, Jember. Dikatakan Edy, jumlah korban meningal yang masuk rumah sakit dokter Soebandi diperkirakan akan terus bertambah, karena proses evakuasi masih berlangsung. "Pihak rumah sakit selalu siap 24 jam untuk melakukan identifikasi korban bencana banjir bandang ini," katanya. Sementara informasi yang dihimpun ANTARA, hingga malam hari masih ada sekitar 20 korban meninggal di sekitar Pegunungan Argopuro yang belum bisa dievakuasi, karena hujan turun deras dan debit aliran Sungai Kaliputih kembali naik disertai dengan lumpur. Pihak Sarkorlak dan Tim SAR, minta pada seluruh personil yang terlibat dalam proses evakuasi untuk lebih waspada, karena ada kemungkinan terjadi banjir susulan. Sementara, ratusan warga pengungsi yang mendiami sejumlah penampungan, telah mendapat bantuan makanan dan minuman, selimut, sarung dan obat-obatan, meski banyak yang menyatakan belum mendapatkan bantuan dari pihak pemerintah. Bahkan para pengungsi minta kepada seluruh aparat yang bertugas menangani bantuan korban dapat mengawasi dengan baik, karena juga dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggung jawab untuk mendapat bantuan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006