Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan bahwa banjir yang terjadi di wilayah Kabupaten Soppeng berdampak pada 55.786 keluarga.
Menurut Kepala BPBD Sulawesi Selatan Muhammad Firda, bencana banjir di wilayah itu menyebabkan satu orang meninggal dunia dan beberapa orang hilang terseret arus.
"Ada dua korban (yang terseret arus), satu sudah ditemukan dan satu masih dicari," katanya di Makassar, Selasa.
"Jalur akses jalan dari Soppeng ke Wajo masih belum bisa dilalui karena banjir," ia menambahkan.
Di Kabupaten Soppeng, menurut Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Sulawesi Selatan Andi Wahid, banjir antara lain melanda Desa Macille di Kecamatan Lalabata; Desa Ganra, Belo, dan Lompulle di Kecamatan Ganra; serta Desa Kessing, Totong, dan Leworeng di Kecamatan Donri-Donri.
Selain itu banjir meliputi wilayah Kelurahan Ujung, Macanre, Pajalesang, Cabenge, Baringeng, Kebo, dan Paroto di Kecamatan Liliriau; Desa Tinco dan Kampiri di Kecamatan Citta; Kelurahan Attangsalo, Kaca, Batu-batu, Limpo Majang, Manongrasalo, dan Panincong di Kecamatan Marioriwawo; serta Desa Jampu di Kecamatan Liliriaja.
Andi mengatakan bahwa BPBD berkoordinasi dengan otoritas pemerintah setempat menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak bencana banjir di Soppeng dan sekitarnya.
Baca juga:
Gubernur instruksikan BPBD segera salurkan bantuan ke Soppeng
Dua rumah warga di Kabupaten Soppeng hanyut saat banjir
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2021