Jakarta (ANTARA News) - Forum Pemuda ASEAN menginginkan agar ada upaya nyata dari pemimpin negara-negara ASEAN untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara-negara kawasan dan memberikan kesempatan yang sama bagi kelompok yang terpinggirkan.
Sukma Widyanti dari Pergerakan Indonesia yang merupakan bagian dari Forum Pemuda ASEAN, di Jakarta, Rabu, mengatakan ASEAN perlu membentuk sebuah perjanjian tentang pendidikan yang mengatur pengeluaran nasional dan lokal setidaknya 12 persen dari produk domestik bruto untuk pendidikan dasar dan tersier.
"Ini untuk memfasilitasi akses untuk pendidikan, untuk memberikan gaji bagi staf sekolah berdasarkan standar hidup, meningkatkan aksesibilitas dalam hal biaya dan fasilitas, dan mengalokasikan anggaran untuk reformasi kurikulum," katanya ketika ditemui setelah workshop Konferensi Masyarakat Sipil (ACSC)/Forum Rakyat ASEAN (APF) 2011.
Selain itu, ujarnya, Forum Pemuda ASEAN menyerukan pada pemimpin ASEAN untuk fokus pada kebijakan untuk memastikan semua segmen masyarakat memperoleh pendidikan, khususnya kelompok yang kurang beruntung dan minoritas.
Pemimpin ASEAN juga didesak untuk memperkuat kebijakan untuk menjamin kualitas guru khususnya di daerah pedesaan dan terpencil, dengan meningkatkan keterampilan pembelajaran dan manajemen kelas melalui program pembangunan kapasitas dan meningkatkan waktu penelitian serta studi lebih lanjut.
"Kami mendesak ASEAN untuk memajukan kebijakan yang akan menumbuhkan dan memperkuat akses penuh terhadap kualitas pendidikan berbasis masyarakat," katanya.
Sementara itu, sebelumnya Forum Pemuda ASEAN telah mengadakan pertemuan pada 1-2 Mei untuk membahas keterlibatan pemuda di tingkat lokal, nasional, dan regional.
Forum Pemuda ASEAN menyerukan agar ASEAN berkomitmen mewujudkan perbaikan dan kemajuan dalam kehidupan masyarakat di ASEAN.
"Kita ingat bahwa masyarakat sipil ASEAN merupakan tokoh penting dalam membantu ASEAN untuk mencapai mandatnya, komitmen dan tanggung jawab kepada rakyatnya," kata Sukma.(*)
(T.H017/A033)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011