Denpasar (ANTARA News) - Sejumlah pakar energi dari universitas di Indonesia dan Jepang akan merumuskan masalah pengolahan dan pemanfaatan energi baru yang diperlukan untuk mengatasi krisis bahan bakar minyak yang melanda seluruh kawasan di Asia.
"Perumusan pengolahan energi baru itu akan dilakukan dalam kongres OTEC yang akan digelar 5-6 Mei 2011 di Kuta, Bali," kata Sukardi Hardjo Sentono, humas kegiatan OTEC, di Denpasar, Rabu.
Dia mengatakan, kongres itu antara lain untuk mendorong Indonesia yang memiliki sumber energi laut, dapat berperan aktif meningkatkan pemahaman pentingnya pemanfaatan dan pengolahan energi di lautan di kawasan Asia.
Saat ini pengolahan dan pemanfaatan energi laut untuk memperoleh sumber pengganti bahan bakar fosil yang menipis, sudah dilaksanakan oleh beberapa negara di kawasan Eropa seperti Inggris, Italia dan Prancis.
"Sedangkan untuk kawasan di Asia, hanya negara Matahari Terbit saja yang sudah melakukannya melalui upaya penelitian dan pengembangan pembuatan pembangkit listrik memanfaatkan energi laut," ujarnya.
Sukardi menjelaskan, hasil penelitian dan pengembangan pembuatan pembangkit listrik memanfaatkan energi laut itu sudah dirasakan oleh sebagian warga negara tersebut.
Untuk itu, melalui kerja sama dengan pihak Jepang, Pemerintah Indonesia diharapkan bisa menerapkan teknologi untuk membuat pembangkit listrik yang bersumber dari energi kelautan itu.
Dikatakan, saat ini cadangan minyak bumi di Tanah Air diperkirakan akan habis sekitar 20 tahun mendatang, atau pada 2030. Hal itu terjadi karena masyarakat masih belum bisa melepaskan ketergantungannya pada bahan bakar minyak.
"Kami berharap pada kongres ini nantinya para ahli energi kelautan dalam negeri bisa meningkatkan pemahaman tentang hal itu dengan baik," katanya.
International Congress on Ocean Energy and Dee Water Application atau kongres OTEC itu dilaksanakan atas kerja sama antara Universitas Darma Persada dan Universitas Udayana dengan Universitas Saga, Jepang.
Selain untuk meningkatkan pemahaman para ahli energi di Tanah Air, serangkaian kegiatan itu juga akan dibentuk forum komunikasi pakar energi laut se-Asia, katanya.(*)
(T.KR-IGT/P004)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011