Museum merupakan gudang peninggalan masa lalu baik prasejarah dan sejarah
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota Surakarta mengajak para pelajar mencintai museum dengan meluncurkan Gerakan Wajib Kunjung Museum di Museum Radya Pustaka Solo, Selasa.
Kepala Dinas Kebudayaan Kota Surakarta Agus Santosa di Solo, Selasa mengatakan gerakan wajib mengunjungi museum merupakan gerakan inisiasi untuk para siswa atau pelajar di Kota Surakarta.
"Museum dengan segala isinya merupakan gudang peninggalan masa lalu baik prasejarah dan sejarah," katanya.
Dengan menyambangi museum, dikatakannya, para siswa bisa mempelajari sejarah dan peninggalannya untuk mengembangkan pengetahuan serta ilmu pengetahuan dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan kemajuan bangsa.
Menurut dia, para siswa bisa mengunjungi 18 museum pemerintah maupun swasta yang ada di Kota Solo.
Baca juga: UI kembangkan digitalisasi Museum Puro Mangkunegaran Surakarta
Baca juga: Museum Radya Pustaka dibuka lagi
Sebanyak 18 museum yang ada di Solo yakni Museum Radya Pustaka, Museum Keris Nusantara, Monumen Pers Nasional, Museum Lokananta, Museum Bank Indonesia, Museum RRI, Temurun, Samanhudi, Batik Gunawan, Museum Batik Keris, Museum Lukis Dullah, Museum Astana Oentara Laya, Museum UNS Surakarta, Museum Pura Mangkunegaran, Museum Danar Hadi, Museum Musik Kamsidi, Museum Samanhudi, dan Museum Keraton Kasunanan Surakarta.
"Dengan mengunjungi museum pelajar bisa menambah ilmu khususnya sejarah karena museum merupakan gudangnya ilmu. Sedikit sekali warga yang mau mengunjungi museum," katanya.
Pada peluncuran tersebut ada 60 siswa SMP dan SMA yang melakukan kunjungan ke sejumlah museum, di antaranya Radya Pustaka, Temurun, Monumen Pers, Lokananta, dan terakhir Museum Keris Nusantara.
"Sebagai tunas bangsa ke depan, anak-anak merupakan sasaran pengenalan museum untuk pembelajaran. Nantinya ada edaran untuk sekolah agar berwisata ke museum," katanya.
Sementara itu, Surakarta sebagai deklarator kota terbentuknya Jaringan Kota Pusaka Indonesia sekaligus sebagai Ibu Kota Pemajuan Kebudayaan karena seni budaya bisa memberikan nilai kesejahteraan pada masyarakat.
Ia mengatakan berdasarkan penilaian dari sepuluh kurator independen, Kota Solo mendapatkan predikat tersebut sesuai dengan visi misi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka, yakni tangguh, kreatif, gesit, dan sejahtera.
Dalam hal ini kebudayaan salah satunya sejarah didorong untuk bersinergi dengan ekonomi untuk pemulihan ekonomi usai pandemi COVID-19.
Baca juga: Museum Keraton Surakarta koleksi 17 kereta kencana
Baca juga: Kemendikbud danai Museum Keris Rp10 miliar
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021